Satu hal yang tidak disukai oleh manusia adalah “ketidakpastian”. Maka manusia kemudian membuat standar untuk meyakinkan bahwa sesuatu itu pasti
Seberapa jauh/dekat? (Kilometer)
Seberapa berat/ringan? (Kilogram)
Volume air? (Liter)
Seberapa mahal?
Seberapa tinggi?
Seberapa kuat?
Dll
Semua dibuatkan patokan ukuran…
Agar apa? Agar terukur dengan pasti..
___
Industri dengan profit terbesar, adalah asuransi
Karena, bisnisnya memberi “kepastian”
Akhwat tidak mementingkan fisik
Akhwat lebih menyukai kemapanan
Karena, kemapanan memberi “kepastian”
Komunitas terbesar, adalah komunitas agama
Karena, agama memberi “kepastian”
___
Tapi, yang kita tidak sadari bahwa
Kepastian adalah = “Ilusi”
Karena didunia ini tidak ada yang pasti
-Betapa asuransi, ada yg tidak cover claim
-Betapa mapan, kemudian jatuh miskin
Karena perihal agama juga, belum pasti
-Betapa beragama, tp masuk neraka
-Betapa beragama, tp belum pasti surga
Barulah kita sadar
Bahwa kepastian itu, sebenarnya ilusi
Bahwa kepastian itu, sebenarnya tidak pasti
Bahwa satu satunya kepastian adalah
“Ketidakpastian”
Yang sehat, bisa jadi sakit
Yang nabung, belum tentu kaya
Yang setia, belum tentu langgeng
Yang jilbab, belum tentu taat suami
Yang shalat, belum tentu orang shaleh
Yang beragama, belum tentu istiqomah
Sebaliknya,
Yang kafir, bisa jadi mualaf
Yang miskin, bisa jadi kaya
Yang buka aurat, bisa jadi berhijab
Yang playboy, bisa jadi suami yg baik
Yang tidak shalat, bisa jadi Imam Masjid
___
Didalam Islam kita mengenal “ Khauf and Raja' ”
Seperti 2 sayap burung yang mengepak bersamaan
Disatu sisi merasa yakin dan pasti (berharap)
Disatu sisi lain merasa belum pasti (cemas)
Apabila terlalu besar dan mendominasi pasti rasa takut (khauf), maka akan terjerumus dalam akidah khawarij yang putus asa dari rahmat Allah padahal Allah Maha Pengasih.
Apabila terlalu besar dan mendominasi pasti rasa raja’ (berharap), maka akan terjerumus dalam akidah murji’ah yang menghilangkan rasa takut kepada Allah, hanya menonjolkan ampunan dan rasa harap.
___
Siapa disini yang merasa hidupnya sudah merasa pasti lurus, dan merasa yakin akan lurus lurus saja,
Itulah Ilusi,
Itulah Ilusi, ketika memastikan sudah baik
Itulah ilusi, ketika memastikan sudah lurus
Padahal yang pasti adalah, ketidakpastian
Cek lagi nama slogan dilayar atas, yaitu:
“(Meniti) Jalan Lurus”
Bukan sudah merasa pasti lurus, & pasti terus
Tetapi meniti, “bersusah payah” agar tetap berada dijalan yang lurus. Berusaha dan berharap terus di “Jalan Lurus”. Cemas, & merasa takutlah, apabila akan berbelok arah.
___
Allah Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami.”
(Al Anbiya : 90)
Berusaha, yakin, dan sekaligus cemaslah
..Wallahu a’lam..