Coba kita ingat-ingat lagi, dalam rangka dunia, kapan kita pernah memberikan 100% dari kemampuan kita? Push the limit hingga 100% dari kemampuan kita?
Coba kita ingat-ingat lagi, dalam rangka akhirat (ibadah), dari sekian banyak amalan-amalan sunat yang kita ketahui dan sudah tau keutamaannya, apakah kita pernah melakukan 100% dari total kesemuanya?
_____
Jika, kita merasa kita sudah memberikan / melakukan 100%, dan hasil yang didapat ternyata masih buruk, maka berhentilah mengerjakannya, menyerahlah.
Atau, sebenarnya jika hasil yang kita dapatkan masih belum memuaskan, masih buruk, jangan-jangan kita belum memberikan / melakukannya dengan 100%,
Ketika kita merasa, kita sudah memberikan / melakukan semuanya, telah selesai, lelah, tidak bisa lagi melanjutkan, titik akhir, sebuah penelitian menyebutkan bahwa kita barulah melakukan / memberikan / menyelesaikan sebanyak 40%, bukan 100%, belum 100%
Dimana 40% ini, bahkan belum setengah dari total potensi dan kemampuan yang kita miliki.
_____
“Kelelahan palsu” senantiasa selalu muncul dipikiran, menjaga kita untuk berada di zona nyaman.
Padahal aslinya, kita belum kelelahan, belum kehilangan energi, belum habis, sebagaimana yang kita pikirkan. Dimana pikiran kita, “berkolusi” dengan tubuh, sehingga kita diatur untuk berhenti jauh-jauh sebelum kita mencapai batas maksimal kita yang sebenarnya.
********************
Dalam perkara dunia, David Goggins, seorang mantan tentara Navy Seal, pelari ultramarathon, pesepeda jarak jauh, atlet triathlon, orang ini pernah tercatat mengikuti 70 perlombaan ketahanan, pemegang Guinness World Record untuk pull up terbanyak selama 24 jam. Didalam bukunya “You Can't Hurt Me”, membuktikan dan memperkenalkan “The 40% Rule”
Dia meneliti, merasakan sendiri, dan membuktikan bahwa apa yang terasa seakan telah dilakukan 100%, ternyata barulah 40% dari total potensi dan kemampuan seseorang. Tentu ini bukan dari pengalaman diri pribadinya semata, karena tiap orang tentu berbeda ketahanannya, melainkan dari penelitian, jurnal medis, survey, ilmu anatomi tubuh, sampling, dan lainnya.
David Goggins berkata, bahwa sangatlah mudah menjadi hebat, karena kebanyakan yang lain adalah orang-orang yang lemah (yang berada di kelompok 40% dan kemudian menyerah). Jika kita bisa mendapati “hack” atau “cheat” untuk keluar dari 40%, maka ada 60% potensi lain yang ada pada diri untuk kita manfaatkan menjadi 100%.
_____
Pada konteks diri kita, muamalah kehidupan kita, pekerjaan kita, usaha kita, bisnis kita, dan juga dalam konteks ibadah atau akhirat.
Banyak dari kita yang sudah merasa 100% dan ketika hasilnya kurang baik, hasilnya buruk, lantas kita menyerah, lantas kita putus asa.
Banyak dari kita mengalami “kelelahan palsu”, padahal ketika kita sudah berusaha maksimal dan hasilnya masih kurang baik, masih buruk, ini barulah 40% dari potensi dan kemampuan kita. Karena jika benar kita 100% mengeluarkan tenaga, pikiran, usaha, yang baik dan benar, maka hasilnya pasti akan baik dan benar juga.
“Tetapi saya sudah melakukan 100% hal baik dan benar, kok hasilnya tetap tidak memuaskan, hasilnya malah buruk, hasilnya malah jelek, hasilnya tidak baik dan tidak benar?”
Jawabannya sudah ada diatas. Karena sesungguhnya ini baru 40%, belum 100%, karena, sebenarnya ada 60% lagi yang belum dilakukan / diberikan, karena 100% hal baik dan benar, maka hasilnya akan baik dan benar pula.
********************
Terkadang kita merasa sudah 100% padahal sebenarnya baru 40%. Terkadang pula kita merasa sudah benar benar 100%, padahal ternyata kita baru 99%, kita kurang 1% lagi saja, dari hasil yang kita maksudkan.
“Seseorang pemukul batu memukul 99x batunya dan tidak pecah, namun pada pukulan ke 100x, batu itu pecah. Batu itu pecah bukan karena 1x pukulan, melainkan karena sebelumnya dia telah memukul 99x batu yang tidak pecah itu.
Bagi orang orang yang memahami ini, maka dia tidak akan buru buru menyerah, give up, ataupun quit, karena dia tahu sesungguhnya segala upayanya ini belumlah sepenuhnya, usaha ini belumlah 100%,
_____
Lantas, apa hacknya? apa cheatnya? agar keluar dari “kelelahan palsu” 40%, dan masuk kepada 60% sisa potensi dan kemampuan yang kita miliki?
Jawabannya adalah : Keep Doing It
It’s okay to feel tired, just take a rest
It’s okay to feel exhausted, just take a sleep
But, keep doing it, don't stop! don’t quit!
Kebanyakan dari kita menyerah, berhenti, lempar handuk, K.O., ketika merasa lelah, capek, merasa sudah kehabisan energi/tenaganya. Padahal itu baru 40% dari kemampuannya.
Kebanyakan dari kita menyerah, setelah memukul batu 99x dan tidak mendapati hasil, padahal membutuhkan total 100x pukulan, atau 1x pukulan lagi untuk berhasil.
Padahal definisi dari tidak lagi kuat, tidak lagi sanggup, tidak lagi mampu, adalah kematian. Apapun belum mati, sesungguhnya kita belum habis, kita masih mampu, kita masih kuat, kita masih sanggup.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tetap beribadah, shalat, walau menjelang ajalnya beliau didahului sakit demam tinggi sampai 80 derajat celsius (2x manusia normal).
Umar Bin Khattab, bahkan masih shalat di sisa-sisa umurnya, dalam keadaan usus yang terburai setelah perutnya robek.
Didalam agama kita, didapati istilah “istiqomah”, yang artinya terus menerus tanpa berhenti, di dalam agama kita, didapati bahwa yang terpenting itu adalah menggigit (bahkan) dengan gigi geraham ketika hidayah itu telah datang. Imam Syafii berkata, teruslah dijalan ini (Al Quran dan As Sunnah) jika kau tidak mampu berlari, berjalanlah, jika tidak mampu berjalan, merangkaklah, jika tidak mampu merangkak, kalau bahasa kita mengesotlah, asalkan jangan pernah berhenti (menyerah), apalagi jangan pernah berbalik arah. Pada tulisan-tulisan sebelumnya juga pernah disebutkan bahwa yang terpenting bukanlah (pernah) berada dijalan yang lurus, melainkan terus walau bersusah payah (meniti) jalan yang lurus, terus sampai ujungnya, sampai akhirnya, dimana yang terpenting dari seseorang adalah bukan bagaimana dia kemarin, sekarang, melainkan yang dilihat adalah bagaimana dia pada akhirnya / akhiratnya. Surga atau Neraka.
Saudaraku..
Lelah itu biasa, bukan akhir,
Asalkan, jangan menyerah.
All these may be hurt
But these can’t hurt me
..Wallahu a’lam..