Manusia di dunia ini sudah memiliki kewajiban untuk meng-imani tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, serta tauhid asma' wa sifat
Bukan sekedar yakin Allah adalah Tuhan, Nabi adalah Utusan Tuhan, namun dengan kita benar - benar meng-imani tauhid diatas, maka akan otomatis tauhid yang benar akan membawa kita kepada Ibadah yang benar pula
Segala ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah, baik secara lahiriah maupun secara batin. Tauhid Ubudiyah adalah tujuan umat manusia hidup didunia ini, yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Allah Ta’ala berfirman berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (Adz-Dzaariyaat: 56-58)
Sesungguhnya dasar ibadah itu adalah Ikhlas dan Ittiba, juga berlandaskan pada tiga pilar, yaitu: hubb (cinta), khauf (takut), raja’ (harapan). Rasa cinta harus dibarengi dengan rasa rendah diri, sedangkan khauf harus dibarengi dengan raja’.
Allah Azza wa jalla berfirman :
وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ
“Sedangkan orang-orang yang beriman mereka sangat besar cintanya kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan mereka berdo’a kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (Al-Anbiya’: 90)
Ulama Salaf berkata salah satunya Imam Syafi'i rahimahullah :
“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah hanya dengan rasa cinta, maka ia adalah zindiq, barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan raja’, maka ia adalah murji’ah. Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya dengan khauf, maka ia adalah haruriy. Barangsiapa yang beribadah kepada-Nya dengan hubb, khauf, dan raja’, maka ia adalah mukmin”
Penghambaan pengibadahan kepada Allah haruslah totalitas, persis sempurna, satu satunya seperti apa yang dikehendaki Allah, dan Ibadah Ibadah dituntunkan Rasul shallallahu alaihi wa sallam, tanpa ada sedikitpun penambahan apapun, tanpa keraguan, atas setiap apa apa ibadah yang kita lakukan di dunia ini, bermohon dan berharap ridho serta rahmat dari Allah Ta'ala
..Wallahu a'lam..