Tauhid Rububiyah adalah meyakini keesaan Allah subhanahu wa ta'ala dalam Rububiyah, sebagai satu satunya Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pemberi, Pengatur. Meyakini tidak ada yang lain dalam hal tersebut selain Allah saja.
Tauhid Rububiyah yaitu mengesakan Allah subhanahu wa ta'ala dalam segala perbuatannya, dengan meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap mahluk.
Rab adalah bentuk masdar, berasal dari يرب-رب yang berarti (mengembangkan sesuatu dari satu keadaan pada keadaan lain, sampai pada keadaan yang sempurna). Dan bisa diungkapkan dengan ربه ورباه ورببه.
Kata-kata ar-Rab bersendirian, tidak ada yang lain, kecuali untuk Allah subhanahu wa ta'ala yang menjamin kemaslahatan seluruh makhluk Bahwasanya Dia adalah pemberi rizki yang setiap manusia, binatang dan makhluk lainnya bergantung kepada-Nya
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Dan tidak ada sesuatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-Lah yang memberi rizkinya"
(Hud :6)
Dan bahwasanya Dia adalah penguasa alam dan pengatur semesta, yang memelihara, yang merawat, Dia yang mengangkat dan menurunkan, Dia yang memuliakan dan menghinakan maha kuasa atas segala sesuatu. Pengatur rotasi siang dan malam, yang menghidupkan dan yang mematikan
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tanganmulah segala kebajikan sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan dari yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup dam Engkau beri rizki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab(batas)'."
(Al-Imran : 26-27)
Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan semua makhluk-Nya diatas fitrah pengakuan terhadap Rububiyah-Nya. Bahkan orang-orang Musyrik yang menyekutukan Allah subhanahu wa ta'ala dalam hatinya juga tidak mampu mengingkari mengakui keesaan Rububuyah-Nya
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Katakanlah,' Siapakah yang mempunyai langit yang tujuh dan yang mempunyai Arasy yang besar? ' Mereka akan menjawab "Kepunyaan Allah". katakanlah maka apakah kamu tidak bertakwa"?
Adapun orang yang paling di kenal pengingkarannya adalah Fir'aun. Namun demikian di hatinya masih tetap meyakini-Nya. Sebagaimana perkataan Musa a'laihisalam kepadanya
"Musa menjawab,' Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata"
Jadi jenis Tauhid ini diakui oleh semua orang, tidak ada umat manapun yang menyangkalnya. Bahkan hati manusia sudah di fitrahkan untuk mengakuinya, melebihi fitrah pengakuan terhadap lainnya.
..Wallahu a'lam..