Teruntuk Saudaraku yang sedang melewati "jalan terjal dan berliku", meniti jalan Manhaj Salaf
Teruntuk Saudaraku yang merasa bingung, berat, rumit, ruwet, ketika meniti jalan Manhaj Salaf
Teruntuk Saudaraku, seperti layaknya sebuah perjalanan, tidak mungkin semua lampu perlintasan akan berwarna hijau, tanpa persimpangan tidak mungkin semua jalan akan selalu lancar, tanpa menemui kemacetan
_____
Namun fokuslah pada akhir perjalanan ini
Karena jikalau kita fokus pada tujuan akhir, maka persimpangan, lampu kuning, lampu merah, kemacetan, bukanlah halangan dan pasti akan bisa kita lalui
Karena jika kita berfokus pada tujuan akhir dari perjalanan ini yaitu Surga (tanpa sedetikpun masuk neraka), maka seluruh halangan Insya Allah pasti bisa kita lalui
_____
Mungkin kita bingung, belum tau, belum mengerti, belum faham, terhadap Manhaj Salaf, tetapi teruslah berjalan meniti jalan ini, yang mana tujuan akhirnya adalah Surga
Mungkin kita belum mengerti benar, kenapa diri ini yang sudah ngaji sunnah, belajar sunnah, berkeseharian sunnah, melakukan semua ibadah sunnah, mencari harta dari jalan halal, kok bisa teranggap keluar dari Manhaj Salaf, kok sesulit itu Manhaj Salaf cuma karena perkara celana sedikit dibawah mata kaki, karena perkara panjang jenggot, karena perkara makanan bersisa, makan minum dengan tangan kiri, makan berdiri, potongan rambut qaza, gundul tanpa uzur, memelihara anjing, memajang foto/gambar makhluk hidup, pemakaian (promo dan fasilitas) uang elektronik, gopay/ovo, jual beli online, perkara perkara dunia yang sepele dan kecil, apa sesulit itu???
Jawabannya adalah = Iya Sulit
(Jika Berfikir Sulit)
Jawabannya adalah = Iya Mudah
(Jika Berfikir Mudah)
_____
Perhatikan, kali ini akan saya memberikan "Rute" termudah ketika berjalan meniti Jalan Para Salafush Shalih, yaitu "Rute" yang difahami dan ditempuh oleh Para Sahabat, Para Salafush Shalih
Perhatikan, bahwa batu besar, mungkin tidak akan menyebabkan kita tersandung, melainkan batu kecil. Perhatikan bagaimana cerdasnya Para Sahabat, mereka bahkan memperhatikan batu batu kecil, hal kecil yang terlihat sepele, perkara perkara kecil
Perhatikan bagaimana Para Sahabat tidak ada satupun yang mau tersandung oleh batu batu kecil. Perhatikan bagaimana Sahabat memperhatikan semua perkara perkara kecil yang terlihat sepele, tidak ada satupun Sahabat yang tersandung akibat Isbal, jenggot, makanan bersisa, makan berdiri, makan tangan kiri, potongan rambut qaza, gundul tanpa uzur, atau perkara perkara dunia yang terlihat kecil
Ini Sulit, jika kita berfikir Sulit
Ini Mudah, jika kita berfikir Mudah
_____
Pola pikir kita, pemahaman kita, ketika membayangkan tidak habisnya nasi dipiring kita, bisa mengeluarkan kita dari Manhaj Salaf kok terasa sulit
Pola pikir Sahabat, pemahaman Sahabat, ketika membayangkan tidak habisnya nasi dipiring, bisa mengeluarkan mereka dari Manhaj Salaf, maka mereka Sami'na Wa Atho'na dengan mudahnya
_____
Rute perjalanan ini dibuat sangat mudah oleh Para Sahabat, mereka tidak mau menukar batu kecil, tersandung batu kecil, kemacetan, persimpangan, dan lampu merah, dengan tujuan akhir mereka
Rute perjalanan ini marilah kita buat sangat mudah, jangan sampai kita menukar perkara perkara kecil, batu kecil, tersandung batu kecil, kemacetan, persimpangan, dan lampu merah, dengan tujuan akhir kita
_____
Jika akal dan logika kita menolak, tidak bisa atau belum bisa menerima ini, maka dengan segala hormat dan kerendahan hati, silahkan logikanya di tinggal di tempat penitipan sandal musholla
Jika akal dan logika kita menolak, tidak bisa atau belum bisa menerima ini, maka sudah dicoba saja, maka sudah dilakukan saja, sudah Sami'na Wa Athona saja
Karena bercelana diatas mata kaki, berjenggot, tidak Qaza, makan duduk dengan menggunakan tangan kanan, makan tidak bersisa, tidak memajang foto atau gambar DP / Status WA makhluk hidup, tidak menggunakan (promo promo) uang elektronik, tidak bermudah mudah berjual beli online (dimana ada pilihan offline), dan perkara dunia sepele lainnya (di kondisi kondisi pada umumnya)
Adalah = MUDAH
..Wallahu a'lam..