Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ أُرَاهُ فَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
Di surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga.” (Bukhari & Ibnu Hibban).
الْفِرْدَوْسُ رَبْوَةُ الْجَنَّةِ وَأَوْسَطُهَا وَأَفْضَلُهَا
Firdaus adalah surga yang paling tinggi, yang paling bagus, dan yang paling afdhal. (HR. Tirmidzi dishahihkan al-Albani).
Ibnul Qoyim mengatakan,
أنزه الموجودات وأظهرها ، وأنورها وأشرفها وأعلاها ذاتا وقدرا وأوسعها : عرش الرحمن جل جلاله ، ولذلك صلح لاستوائه عليه ، وكل ما كان أقرب إلي العرش كان أنور وأنزه وأشرف مما بعد عنه ؛ ولهذا كانت جنة الفردوس أعلى الجنان وأشرفها وأنورها وأجلها ، لقربها من العرش ، إذ هو سقفها
Makhluk yang paling suci, paling tinggi, paling bercahaya, paling mulia, paling atas posisinya, dan paling luas adalah Arsy Allah ar-Rahman. Karena itulah, layak Dia beristiwa di atasnya. Dan semua yang lebih dekat dengan Arsy, maka dia lebih bercahaya, lebih suci, dan lebih mulia dibandingkan yang di bawahnya. Untuk itulah, surga firdaus menjadi surga yang paling tinggi, paling mulia, paling bercahaya, dan paling agung, karena dia paling dekat dengan Arsy. Dan Arsy adalah atapnya. (Al Fawaid, hlm. 27)
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Untuk mendapatkan keindahan surga (Firdaus) itu, seharusnya manusia berlomba.” (Al Muthaffifin : 26).
___
Jika dalam kesibukan kehidupan ini kita lupa kemana arah tujuan kita. Sebenarnya Surga Firdaus-lah tujuan akhir kita yang sebenarnya.
Setelah selesai +/- 50-60th sibuk dengan kehidupan fana ini, setelah ratusan entah ribuan tahun menunggu di Padang Masyar, setelah Mizan, setelah Shiratal Mustaqim, kemudian entah (walyabubillah) Neraka atau Surga (Insya Allah) atas rahmat yang Allah berikan untuk kita.
Surga terendah yang akan ditempati oleh orang orang mantan penghuni Neraka (dimana dikeningnya ada tanda bekas penghuni Neraka), kemudian Surga yang ditempati orang orang yang diselamatkan dengan Syafaat, akan melihat penghuni Surga pada tingkatan diatasnya seperti memandang bintang bintang di langit (berjarak seperti bumi dan langit), dimana jarak Surga terendah ke Surga Firdaus adalah 100x bumi dan langit (karena Surga ada 100 tingkatan).
Surga Firdaus bukan tidak mungkin untuk diraih, maka dari itu senantiasa perbanyaklah amal, (bukan perbanyak duit). Dimana amal kita kelaklah yang Insya Allah diganjar dengan Surga yang setimpal.
Surga Firdaus bukan tidak mungkin untuk diraih, tidak seperti Rumah Dinas atau Rumah Fasilitas, Rumah Pribadi Presiden, Raja, Mentri, CEO, Direktur, atau Kapolri, yang hampir mustahil kita miliki didunia ini. Surga Firdaus sangat mungkin kita raih, bahkan bisa dengan cara berdoa meminta Firdaus, kepada Allah.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda mengajarkan umatnya dan memperbesar harapan untuk mereka, “jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus”. (Tirmidzi).
Berdoa disini bukan berarti lantas mendapat Firdaus secara cuma cuma, namun kita dipahamkan oleh Para Aimah, bahwa berdoa itu haruslah sesuatu yang besar bahkan paling besar, jika meminta kepada Allah mintalah sesuatu yang besar, jangan yang kecil karena, Allah Maha Besar. Juga dipahami dimana Allah akan mudahkan kita melakukan amalan demi amalan, setelah sudi kiranya memberi rahmat kepada kita, Allah sudi memasukkan kita ke dalam Surga Firdaus.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia.” (Saba’ : 4).
Rezeki yang Mulia = Surga (Firdaus)
Dalam rangka demikian, lakukanlah segala amal dengan amat sangat masif (banyak), dan adapun amalan amalan yang juga bisa dilakukan untuk memudahkan kita mendapatkan Surga Firdaus yakni :
Allah Azza wa Jalla berfirman :
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2) وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ (3) وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ (4) وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7) وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ (8) وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ (9) أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (11)
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. (Al Mu’minun : 1-11)
***
Seseorang dengan amal amal terbaik akan ditempatkan di Surga tertinggi, yang beratapkan Arsy-nya Allah, melihat Wajah Allah, dan bertetangga dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Note :
Masuknya kita kedalam Surga, adalah karena Rahmat Allah, adapun masuknya kita kedalam Surga Firdaus adalah karena Amalan kita.
..Wallahu a’lam..