...

Scrodinger Cat

Artikel - 10 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Mungkin pernah kita dengar tentang kucing memiliki 9 nyawa (banyak nyawa) 

 

Pada materi ini akan saya terangkan perihal menggunakan kemampuan berpikir (filsafat) yang benar sehingga outputnya adalah pengetahuan yang luas.

 

************************

 

Kucing memiliki 9 nyawa ini bisa jadi benar, bukan karena kucing memiliki banyak nyawa, melainkan konsep “Multiverse”, banyak kehidupan, atau dunia paralel.

 

Didalam pemikiran filsafat ilmu fisika kuantum, diketahui dari eksperimen “Scrodinger Cat”. Eksperimen seekor kucing yang dikurung dengan racun didalam sebuah box, kemudian kucing ini tidak hidup, tidak juga mati, tetapi sekaligus dia hidup dan juga mati. 

 

Didalam pemikiran filsafat ilmu fisika kuantum, ini adalah fakta berdasarkan eksperimen pikiran, bukan mitos, dongeng, walaupun terdengar absurd, ini masuk akal, walaupun tidak masuk akal, dan lahirlah hipotesis tentang dunia paralel (Multiverse).

 

Kucing yang memiliki banyak nyawa disini, bukan hidup didunia yang sama, melainkan didunia paralel, seolah oleh didua dunia yang berbeda. Terlepas dari seakan kontroversi, namun pemikiran ini menjadi cikal bakal lahirnya “Rumus Persamaan Scrodinger” sebuah rumus paling sukses dan presisi sepanjang sejarah fisika kuantum, dari rumus inilah ilmuan bisa memetakan unsur dalam tabel periodik, dan kini kita bisa menikmatinya banyak teknologi modern yang lahir darinya. 

 

Ilmuan didapati tidak mau berdebat tentang tafsirannya, yang penting hipotesisnya bekerja, rumusnya bekerja, dan hasilnya adalah fakta.  Sebagaimana kita hanya bisa memakai teknologi tanpa tau cara kerja didalam teknologi tersebut. Ini sebenarnya adalah paradox lanjutan, tau cara pakai, namun tidak tau cara kerjanya, sama seperti paradox absurd kucing yang memiliki banyak nyawa, banyak dunia, atau hipotesis konsep “multiverse”, atau dunia paralel.

 

Hipotesis dari eksperimen filsafat fisika kuantum, seekor kucing yang dikurung didalam box dengan racun, zat radioaktif, dan geiger counter, alat peluruhan radio aktif. Dimana jika didalam box tersebut terjadi peluruhan radio aktif maka racun akan bekerja dan membunuh kucing, adapun tidak maka kucing akan tetap hidup. Perlu diketahui dalam “Interpretasi Copenhagen”, setiap partikel dalam keadaan superposisi walaupun kita tidak sedang mengamatinya, termasuk meluruh atau tidaknya atom radioaktif, dimana pengukuran dalam science adalah sama dengan pengukuran penglihatan dengan menggunakan mata pada konteksual umum. 

 

Dimana keadaan didalam box yang tertutup kita tidak bisa melihat apa yang terjadi, kita hanya bisa mengetahui ketika box tersebut terbuka, maka akan ada dua variabel kemungkinan, ketika membuka box, yaitu kucing tersebut mati atau kucing tersebut tetap hidup, bisa terjadi kedua duanya. Jika kucingnya mati maka terjadi peluruhan atom pada radioaktif, namun kemudian pertanyaannya kapan kucing tersebut mati? tidak bisa disimpulkan bahwa kucing mati sejak box ditutup, tidak pula bisa disimpulkan kucing masih hidup ketika box ditutup, karena selama box tertutup belum bisa dikatakan radioaktif telah meluruh, atau belum meluruh, melainkan meluruh dan tidak meluruh dalam waktu bersamaan, artinya selama box masih tertutup maka kucing dalam keadaan superposisi alias mati dan hidup dalam waktu bersamaan. Barulah ketika kotak dibuka maka ditemukan kucing dalam keadaan mati, sebaliknya misal pada saat box dibuka dan kucingnya hidup maka hanya pada saat kotak dibuka itulah kucingnya hidup. Bisa dipahami ya?

 

Eksperimen ini dilakukan Scrodinger terhadap kucingnya, dan juga Albert Einstein dari filsafat eksperimen pikiran ilmu fisika kuantum ini adalah seandainya superposisi terjadi dilevel kuantum, maka itu bisa menjelaskan banyak realitas dalam kehidupan, yang notebene tersusun atas atom atom hingga pada level kuantum. Hugh Everett dalam thesis S2nya nya menjelaskan tafsiran filsafat kuantum memperkenalkan “Many World Interpretation” atau adanya “interpretasi dunia banyak” atau yang kita kenal sekarang dengan “Multiverse”, dunia paralel, banyak dunia. Dimana persamaan Scroninger harus berlaku konsisten, dimana tidak ada keruntuhan fungsi gelombang, artinya semua kemungkinan di level kuantum bisa terjadi, maka dalam kasus kucing mati dan kucing hidup dua duanya bisa menjadi kenyataan walaupun kita membuka boxnya, alias ada dua dunia, dunia paralel, multiverse, tetapi saat kita membuka box tersebut realitasnya yang terpecah menjadi dua, direalitas variabel satu, kita akan melihatmya mati, direalitas variabel dua, kita akan melihatnya hidup.

 

“Multiverse”, dunia paralel, banyak dunia, inilah yang nyata, dan fakta dalam hipotesis, sedangkan dunia yang (hanya) satu realitas justru adalah ilusi. Disampaikan dalam formulasi matematis yaitu satu satunya realitas adalah fungsi gelombang itu sendiri, dimana fungsi ini bersifat universal, maka diartikan seluruh alam semesta dalam keadaan superposisi. Perlu diingatkan bahwa objek kuantum bukan hanya partikel atom radioaktif, melainkan kucing, dan orang yang membuka box, juga merupakan objek kuantum yang berada dalam satu sistemasi yang sama, dimana setiap sistem akan berada pada gelombang yang sama, karena terhubung satu sama lain melalui mekanisme yang disebut Albert Einstein dengan istilah “Quantum Entangelment”, dan dimana ketika kita membukanya kita akan berada pada realitas superposisi dengan sistem kuantum yang sama.

 

“Sistem kuantum yang terisolasi penuh, akan kembali dalam beberapa bentuk keadaan materi yang berbeda yang masing masing terkait (entangle) dengan keadaan lingkungan masing masing. Dalam kata lain objek tersebut akan keluar masuk fase dalam banyak realitas paralel”.

 

Lalu mengapa, kita hanya menemukan (salah) satu realitasnya? Jawabannya adalah karena kita mengalami dekohenrensi kuantum atau “Quantum Decoherence”, yang mana ini dibahas dalam konsep penciptaan dan penggunaan komputer kuantum, yang perbedaannya dengan komputer biasa adalah, menggunakan aliran data Qubit atau kuantum bit, yang bilangan biner nilai 1 dan 0 nya memanfaatkan superposisi dalam dalam atom, sehingga output yang dihasilkan jauh lebih cepat dan presisi, namun tantangan terbesar itu sendiri adalah mempertahankan Qubit agar tetap utuh karena jika terganggu dengan gelombang lain, maka akan menyebabkan kehilangan koherensinya, dan menyebabkan output informasi yang berbeda bukan lagi bilangan biner “1 dan 0” yang bisa diterjemahkan, melainkan menjadi informasi lain yaitu “1 atau 0”. 

 

Seperti dianalogikan pada sebuah koin yang berputar, jika terganggu dengan sedikit saja sentuhan, atau getaran, maka koin akan melambat dan berhenti berputar, dan dua sisi koin akan kembali terpisah, tidak lagi dalam keadaan superposisi, inilah yang disebut dekoherensi. Inilah sebabnya ketika kita membuka kotaknya, aksi kita membuka kotaknya membuat superposisi terpecah dua informasi, atau dua fungsi gelombang yang berbeda, multiverse yang berbeda, dunia paralel yang berbeda, yang disebabkan karena sistem kuantum berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dalam kata lain realitas terpecah menjadi dua, dan kita hanya bisa melihat salah satunya. 

 

itulah kenapa kucing tersebut mati, tetapi dalam multiverse lain kucing itu hidup. Itulah kenapa sebagian dari kita melihat kucing itu mati, sebagian dari kita yang lain melihat kucing itu hidup, dan diantara dua multiverse yang berbeda, dunia yang berbeda, satu sama lain tidak bisa berkomunikasi (tidak tersambung).

 

 

..Wallahu a’lam..