...

Salafi bukan Hizbi

Artikel - 4 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

“Salafi Bukan Hizbi”

 

Imam Ibnu Qudamah mengatakan : “wajibnya kita mengikuti manhaj salaf rahmatan lil alamin, karena ini adalah merupakan ketetapan dari Al Quran dan Sunnah, dan di mana ini adalah kesepakatan Ulama ahlussunnah.” (Dalam kitab Dzammut Ta’wil).

 

Kenapa wajib? Karena satu-satunya pemahaman beragama yang benar adalah pemahaman para sahabat, atau generasi salaf. Maka dari itu wajiblah bagi kita memahami agama ini sebagaimana pemahaman salaf.

 

Kenapa wajib? Karena kini (zaman belakangan) banyak pemahaman agama yang jauh dari pemahaman sahabat, pemahaman yang jauh dari Al Quran dan Sunnah itu sendiri, melainkan pemahaman sendiri-sendiri, atau pemahaman orang-orang setelah salaf.

____

 

Dengan adanya kaum muslimin yang mengkaji pemahaman salaf, justru menjadi trigger kajian-kajian yang serius di pondok-pondok pesantren, karena mereka tidak mau salah ataupun kalah dari kaum muslimin yang mengkaji pemahaman salaf. Kini banyak pesantren-pesantren non salaf yang serius mengkaji pemahaman salaf, yang mana dahulunya mereka menuduh dan mencaci dengan ucapan “wahabi”, kini mereka sendiri menjadi mempelajari kitab-kitab yang mereka sebut kitab-kitab referensi “wahabi”.

 

Namun, perlu diketahui istilah “salafi” yang sedang naik daun kurang lebih 20 tahun terakhir ini, banyak dijadikan barang “dagangan” untuk “berjualan” salafi, padahal penjual-penjual itu sendiri bukan salafi, tidak jarang di antara mereka yang berjualan itu tidak memahami, apa pemahaman salaf itu sendiri.

_____

 

Salafi bukanlah kelompok, salah apabila mengatakan salafi adalah kelompok. Salafi adalah istilah yang merujuk kepada pemahaman beragama sebagaimana para sahabat.

 

Kalau anda seorang muslim, yang mengikuti Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman sahabat, anda adalah salafi, di mana salafi tidak peduli ataupun berbatas kepada organisasi ataupun kewarganegaraan.

 

Sebaliknya jika anda mengaku seorang muslim, namun dalam rangka beragama ini memiliki pemahaman sendiri, atau mengikuti pemahaman orang per orang selain sahabat, maka pasti anda tersesat, cepat atau lambat pasti akan tersesat, yang mana tentunya anda bukanlah salafi, walaupun seandainya anda mengaku-ngaku muslim yang berpedoman kepada Al Quran dan Sunnah, namun percuma apabila berpegang kepada pemahaman beragama yang ternyata keliru.

 

 

..Wallahu a’lam..