Setelah seseorang mempelajari ( "teori demi teori" ) Manhaj Salaf, tidak lantas menjadi jaminan bagi seseorang tersebut pasti akan mempraktekkan Manhaj Salaf dengan benar
Setelah seseorang mempelajari ( "teori demi teori" ) Manhaj Salaf, banyak kita dapati praktek praktek implementasinya sudah sesuai dengan Manhaj Salaf tetapi ➡️ Masih Salah (Tujuan)
_____
Beberapa, kita dapati menghafal Al Quran, menghafal Hadits, tetapi dipakai untuk Ujub akan hafalannya kepada sesama manusia (praktek Manhaj, tetapi untuk tujuan dunia)
Beberapa, kita dapati membeli Kitab Kitab Tulisan Para Ulama, tetapi membaca tanpa ada bimbingan guru, lantas melahirkan tafsir tafsir pribadi dari keterbatasannya, pemahaman keliru, prakteknya pun keliru, prakteknya untuk hal hal dunia (praktek Manhaj, tetapi untuk tujuan dunia)
Beberapa, kita dapati "menguasai" Al Quran, As Sunnah, Kitab Kitab Ulama, Ilmu Agama, memiliki kemampuan dan kesempatan dan kemudian mendakwahkan Agama, tetapi kemudian dibonceng dengan kepentingan jualan, kepentingan materi, kepentingan pribadi/kelompok, kepentingan dunia (praktek Manhaj, tetapi tujuan dunia)
Beberapa kita dapati, Shalat, Puasa, Zakat, Zakat Fitri, baca Al Quran, baca Doa, memanjangkan jenggot, mencingkrangkan celana, beramal, berinfaq, bersedekah, tetapi untuk dilihat, dihormati, dipuji manusia, untuk kepentingan dunia (praktek Manhaj, tetapi tujuan dunia)
_____
Pada mulanya, mayoritas praktek Manhaj ini diawali dari niat yang baik. NOTE : hanya sedikit yang mempraktekkan Manhaj ini dengan niat yang tidak baik (yaitu Kaum Munafik)
Pada mulanya, mayoritas praktek Manhaj ini diawali dari niat yang baik, namun dikarenakan keterbatasan kedalaman ilmu, kemudian menyangka semua Manhaj yang dipelajari dan dipraktekan tersebut diperuntukkan, ditujukan untuk dunia semata (bukan karena Allah / bukan bertujuan Akhirat)
Pada mulanya, mayoritas praktek Manhaj ini diawali dari niat baik, namun pada perjalanannya, niat yang tadinya lurus di awal (hanya untuk Allah / bertujuan Akhirat), kemudian mendapat godaan godaan dari Syetan, termakan hawa nafsu, tercemar dunia, sehingga kemudian melenceng, belok, bahkan putar balik, dari tujuan aslinya (yaitu bertujuan Akhirat)
Setelah seseorang mempelajari ( "teori demi teori" ) Manhaj Salaf, seseorang ini harusnya memahami dengan benar bahwa seluruh ilmu, teori, praktek, dan implementasi Manhaj. Perilakunya melakukan semua perintah, perilakunya meninggalkan semua larangan, adalah dikarenakan rasa takut kepada Allah Ta'ala saja, dikarenakan untuk satu tujuan saja yaitu Akhirat
______
Dunia ini hanya sementara
Dunia ini hanya sebentar saja
Dunia ini hanya "halte" berteduh saja
Dunia ini mungkin 20, 30th lagi saja
Dunia ini hanya terasa 1, 2 hari saja
Dunia ini hanya seperti 1/2 hari saja
(Dibandingkan Kekalnya Akhirat)
Maka adalah bukti yang sangat amat nyata, kita sedang DIBODOHI SYETAN jika kita melakukan teori dan praktek, Shalat, Puasa, Zakat, Baca Al Quran, Baca Doa, Beramal, Berinfaq, Bersedekah, memanjangkan jenggot, mencingkrangkan celana, beribadah, bermuamalah bahkan berdakwah, namun bertujuan dunia semata. Sangat amat sedang DITIPU DUNIA, jika Allah dan Akhiratnya hanya kita manfaatkan untuk memenuhi tujuan dunia semata
_____
Setelah memahami Manhaj Salaf secara "Teori", kita meyakini, mengimani, bahwa inilah jalan satu satunya jalan menuju Surga, (tanpa mampir dulu ke Neraka). Bahwa inilah satu satunya jalan yang ditempuh Para Sahabat dimana Allah Ridho kepada mereka dan mereka Ridho kepada Allah. Maka praktekkanlah Manhaj ini sebagaimana Para Sahabat, Para Salaf, yang dimana tujuan akhirnya bukan dunia, melainkan bertujuan Akhirat, melainkan untuk ALLAH SAJA
******************************
Mohon diperhatikan, Inilah kadang kesalahan / ketergelinciran / kemelencengan / kesesatan yang sangat sering didapati didiri diri kita, bahkan didiri Para Dai, Para Ustadz, yaitu apabila diperuntukkan, ditujukan untuk dunia
Mohon diperhatikan, di ujung Bulan Ramadhan ini dan seterusnya, pastikan kita luruskan kembali, yang mana mempraktekkan Manhaj Salaf ini bertujuan untuk Allah saja
Mohon diperhatikan, di ujung Bulan Ramadhan ini dan seterusnya, sudahkah Shalat, Puasa, Zakat, Baca Al Quran, Baca Doa, Amal Shalih, Infaq, Sedekah kita...
Sudah bertujuan hanya untuk Allah?
Atau masih bertujuan untuk dunia?
_____
Mohon diperhatikan, dikamar, dimeja, dirumah, diteras, dijalan, dikantor, diluar banyak item item dunia, yang bisa kita manfaatkan untuk Allah, untuk bekal tujuan Akhirat
Mohon diperhatikan, buka mata, buka telinga, buka mata hati, buka telinga hati, ada Anak Istri Keluarga, ada Sajadah, Mukenah, Kopiyah, Mushollah, ada uang didompet di rekening, ada mobil ada motor, ada makanan tersaji, ada minuman tersedia. Ada anak yatim, orang fakir, orang miskin, orang janda tua, orang sakit, orang kesusahan diluar sana
Sudahkah kita manfaatkan item item dunia semisal harta, umur, ilmu, waktu, tenaga, dimaksimalkan untuk Allah, untuk bekal tujuan kita yaitu Akhirat??
..Wallahu a'lam..