...

RED CAR THEORY

Artikel - 7 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

RED CAR THEORY


Ketika kita ingat-ingat, tadi sewaktu di jalan, apakah kita melihat mobil berwarna merah? ada berapa mobil berwarna merah yang kita temui? Jawabannya mungkin ada tetapi jarang, jawabannya mungkin ada beberapa, entah mungkin satu atau dua.

 

Ketika misal, kita diberi Rp10.000.000 pada setiap satu mobil berwarna merah yang kita temui di perjalanan, maka seketika itu kita akan melihat mobil berwarna merah ada di mana-mana. 


______________________

 

Hal yang sama, misal di rumah, kita tidak sadar ada berapa banyak benda berwarna merah, adapun kita perhatikan lagi dengan seksama, ternyata seketika ada banyak benda-benda berwarna merah di rumah kita.

Hal yang sama, misal di dalam rumah tangga, ketika kita sedang kesal dengan pasangan, maka akan terlihat banyak sekali kesalahan dari pasangan-pasangan, semua yang terlihat seakan salah. 

 

Hal yang sama, seandainya disetiap saf-saf pertama shalat berjamaah di masjid ada disiapkan masing-masing Rp10.000.000, maka dipastikan semua orang akan berebut untuk berada di saf pertama shalat berjamaah.

 

Hal yang sama pula, seandainya kita merasa tidak bisa, tidak mampu terhadap sesuatu, maka dipastikan kita tidak akan bisa, tidak akan mampu terhadap sesuatu tersebut.

 

Dan banyak contoh lainnya.


_______________________

 

Di dalam ilmu psikologi, ini dikenali dengan istilah “Selective Attention Bias”, dimana otak kita memilih untuk memperhatikan sesuatu yang dianggap penting dan sesuatu yang lain diabaikan karena dianggap tidak penting.

 

Saat sesuatu hal kita anggap penting, maka perhatian kita akan terfokus ke sesuatu hal tersebut. Seketika, mekanisme otak kita melakukan shifting fokus, dengan memperhatikan dan melakukan apa yang dianggap penting, dan bersamaan mengindahkan sesuatu yang dianggap tidak penting.

 

Apa yang kita fokuskan akan mempengaruhi cara kita menginterpretasi sesuatu. Fokus kepada hal baik, kita akan mengarah ke sesuatu yang indah dan baik. Fokus kepada hal buruk, kita akan mengarah ke sesuatu yang bermasalah dan buruk.

 

______________________

 

Sebagian besar dari kita, biasanya akan fokus hanya kepada yang nampak atau kelihatan yaitu dunia. Sebagian besar dari kita memfokuskan perhatiannya untuk perkara dunia, padahal disaat itu, secara bersamaan, sebenarnya mau tidak mau dia sedang mengabaikan perkara akhirat. Karena sedang terjadi “shifting selection attention”, peralihan perhatian kepada sesuatu yang kita anggap penting, dan mengindahkan sesuatu yang kita tidak anggap penting.

 

Seseorang diberi Rp10.000.000 untuk setiap dia bisa menghitung mobil berwarna merah. Seseorang diberi Rp10.000.000 untuk setiap saf pertama shalat berjamaah di masjid. Alias ini semua ternyata untuk perkara uang, bukan perkara iman.

 

Sebagian besar dari kita berfokus kepada kehidupan dunia, uang, harta, jabatan, status, proyek, mobil mewah, rumah mewah, barang mewah. Namun disaat bersamaan sebenarnya kita sedang mengabaikan fokus kita perihal akhirat, perihal amal ibadah, ibadah, sedekah, menuntut ilmu, tauhid, aqidah, dan iman.

 

Kita saksikan, ada diantara kita yang fokus terhadap dunia sebagai “Red Car”nya, dia mungkin merasa berhasil mendapati dunia. Namun disaat yang sama dia tidak fokus, tidak memperhatikan, tidak mengindahkan, keteteran perihal agama, dirinya lemah terhadap perkara perkara amal ibadah, bahkan kehilangan agamanya.

 

Sebaliknya.

 

Kita saksikan, ada sebagian lainnya yang fokus terhadap akhirat sebagai “Red Car”nya, dia mengejar akhiratnya. Namun disaat bersamaan ketika dia tidak menjadikan dunia sebagai perhatian dan tujuan, sebenarnya MALAHAN dunia (sedang) mendatanginya dalam keadaan hina.

 

Sebagaimana sabda Rasul shallallahu alaihi wasallam :

“Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”

 

Kejarlah dunia, fokus dunia, maka yang akan didapat adalah dunia yang tercerai berai, selalu tetap merasa fakir, miskin, ada dalam dirinya, selalu kurang, haus dan dahaga terhadap dunia, tidak mendapat kecuali hanya apa yang telah Allah tetapkan.

Kejarlah akhirat, fokus akhirat, maka Allah mudahkan urusan dunianya, Allah jadikan kaya raya ada bukan hanya ditangan melainkan hadir dihati kita, dan dimana dunia mendatangi kita dengan keadaan hina.

 

Ketika kita fokus terhadap mobil berwarna merah, seketika kita seakan melihat mobil berwarna merah menjadi banyak, padahal sejatinya jumlah mobil berwarna merah itu sama saja. Ketika kita fokus terhadap dunia, kita mengejar untuk merasa tambah kaya, tambah banyak uang, tambah sukses, padahal sejatinya sama saja, dengan apa yang telah Allah tetapkan.

 

Hati hati terhadap sesuatu yang kita fokuskan, karena disaat bersamaan kita sedang kehilangan apa yang sedang tidak kita perhatikan.


..Wallahu a’lam..