“Psychology of Money”
Dari buku “The Psychology of Money”
Uang tidak akan mengubah karakter seseorang, uang hanya akan memperjelas karakter seseorang tersebut. Bila dia orang baik, uang akan memperjelas kebaikannya, bila dia orang buruk uang akan memperjelas keburukannya.
Uang merasa lebih nyaman bersama orang-orang yang “royal” dalam berbagi, karena uang tidak suka dikekang. Orang-orang yang suka berbagi, memiliki frekuensi yang sama dengan uang, yaitu frekuensi kegembiraan dan kebahagiaan. Perhatikan apa perasaan setelah berbagi? selain merasakan kegembiraan dan kebahagiaan.
Uang lebih menyukai orang-orang yang tersenyum, gembira, bahagia dan berhati lapang, uang akan bermanfaat kepada orang-orang yang demikian dibanding bermanfaat kepada orang-orang yang pelit, kikir, iri hati dan dengki.
Orang-orang yang dermawan akan dikejar uang, karena mereka memiliki level value yang lebih tinggi dari uang. Orang-orang dengan mental pengemis, merendahkan level dirinya dibanding uang, justru orang-orang seperti ini malah selalu dijauhi oleh uang.
Saat seseorang mudah berbagi, dia akan superior dibandingkan uang dan akan menjadi magnet uang, sedangkan ketakutan kehilangan uang, pelit, mental ingin ditraktir, dia akan inferior dihadapan uang, dia akan menjadi budak uang.
Takut dalam memberi, hanya akan membuat uang pergi dan tidak mau kembali. Sedangkan mudah berbagi dengan riang gembira, uang akan kembali datang membawa teman-temannya.
Seseorang bisa saja mengaku salafi kalau hanya sekedar teori, namun seorang bermanhaj salaf akan terlihat jelas dari prakteknya, dari amalannya, salah satunya adalah bagaimana praktek dia terhadap uang, perilakunya tentang uang.
Seseorang salafi akan mempergunakan uangnya seperti Abu Bakar, Umar, dan sahabat lain dalam memperlakukan uangnya. Apa yang dibahas di buku ini, sudah dibuktikan 1400 tahun yang lalu oleh para salafi, para sahabat. Abdurrahman bin Auf sudah membuktikannya, uang yang dipergunakan dengan benar, malah kembali dengan membawa teman-temannya. Sahabat sudah membuktikan kekayaan itu mendatangkan keluasan hati dalam berbagi, sebaliknya kemiskinan itu adalah sulitnya berbagi walaupun pada diri orang-orang kaya yang banyak hartanya, namun sempit hatinya.
..Wallahu a’lam..