Overthinking adalah berpikir berlebihan dimana membuat hidup menjadi resah, gelisah, dan mental yang dibuatnya menjadi semakin lemah. Berikut 4 cara untuk mengurangi overthinking, agar hidup menjadi lebih cerah, tidak lelah, lebih paham tentang apa itu pasrah.
Overthinking itu ada 2 bentuk yaitu :
1. Rumitating
2. Worrying
Rumitating adalah bentuk penyesalan terhadap masa lalu yang berlebihan, sedangkan Worrying adalah kecemasan masa yang akan datang.
_____
1. Mindfulness
Mindfulness merupakan kondisi dimana kita benar benar menikmati masa sekarang, saat ini, dengan kondisi yang sedang kita hadapi sekarang. Menikmati segala aktivitas yang kita lakukan saat ini, tanpa memikirkan hal hal diluar saat ini yang bisa mengganggu kenikmatan menikmati aktivitas yang sedang dilakukan.
Misalkan : Sedang Menyapu
Menikmati ketika memegang sapunya, menikmati perubahan lantai yang tadinya kotor dan menjadi bersih setelahnya. Mensyukuri bahwa kita masih diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas tersebut.
_
2. Jangan Multitasking
Multitasking adalah kondisi yang sangat sulit dilakukan, mengerjakan 2 hal berbeda atau lebih secara bersamaan, misal mengetik sembari memasak, bersepeda sembari meeting, makan sembari lari. Banyak orang mengira dirinya bisa melakukan multitasking padahal ini salah. Dimana yang bisa adalah memperbesar fokus pada aktivitas yang hampir sama, melihat layar laptop dan mengetik keyboard, makan tangan kanan memegang sendok dan kiri memegang garpu, menyapu sambil memegang pengki, atau, mendengar kajian dan mencatatnya.
_
3. Jangan Ada Waktu Kosong
Jangan sampai ada terlalu banyak waktu yang kosong, karena biasanya waktu yang kosong akan diisi otak kita untuk memikirkan sesuatu baik rumitating ataupun worrying (Overthinking). Contohnya pada malam hari, biasanya overthingking datang diwaktu waktu seperti ini, dimana waktu berlalu dengan kosong, sehingga pikiran kita diganggu dengan penyesalan atau kecemasan. Membaca buku ilmu dunia, atau (apalagi) membaca artikel ilmu agama, ini sangat baik.
_
4. Tantang Pikiranmu Sendiri
Kalau sudah dalam kondisi yang terlanjur terpikirkan, atau sudah masuk dalam fase overthinking, coba tantang pikiran cemas dan sesal itu, tantang pikiran negatif itu dengan pikiran yang positif. Misal : Rasa cemas berlebihan karena takut gagal akan persentasi esok hari, rasa sesal akan kegagalan Interview dihari kemarin. Tantang pikiran itu dengan pikiran positif bahwa aku sudah mempersiapkan persentasiku dengan baik, aku masih punya waktu esok pagi untuk mengecek dan menyempurnakannya sekali lagi. Tantang pikiran itu dengan pikiran positif bahwa aku sudah tunjukkan diriku dengan baik namun jobdesknya tidak sesuai dengan kemampuanku, aku akan coba lagi mencari yang sesuai dengan kemampuanku. Dst
************************
Relevan dengan Islam dimana Islam mengajarkan
1. Khusyu
Fokus dan menikmati yang sedang kita lakukan, tanpa memikirkan hal hal lain diluar yang sedang kita kerjakan saat ini.
2. Ittiba
Melakukan yang kita lakukan dengan cara yang benar, hal ini akan membuat kita menikmati apa yang sedang kita lakukan, karena kita memiliki ilmunya, yakin atas ganjaran apa yang akan didapat setelah melakukan aktivitas (ibadah) tersebut. Hal ini tidak akan didapat oleh orang orang yang melakukan sesuatu asal saja, atau tidak mengerti apa yang dilakukannya, hanya sekedar ikut ikutan saja.
3. Tahajud
Islam tidak menganjurkan “begadang”, terbangun hingga larut malam dan melakukan aktivitas yang tidak perlu. Islam menganjurkan tidur sedini mungkin setelah Isya apabila tidak ada keperluan yang penting, dan bangun ketika sepertiga malam terakhir dan melakukan shalat sunat malam. Hal ini akan membuat kita terhindar dari overthinking, kita tidak membiarkan waktu kita kosong pada malam hari dimana overthinking biasanya mendatangi kita.
4. Khauf dan Raja'
Menyeimbangkan rasa cemas dan rasa optimis, sebagaimana ibarat dua sayap burung yang mengepak bersamaan. Iringi rasa penyesalan, kekhawatiran dan kecemasan yang ada, dengan rasa harap, pasrah, dan optimis, serta keyakinan. Iringi rasa takut kepada Allah, iringi rasa takut masuk kedalam neraka, iringi takut akan azab Allah, dengan rasa yakin Allah menyayangi kita, Allah mengampuni kita, Allah memberi rahmatnya kepada kita, dst.