Nikmat Islam Hingga Nikmat Sunnah (Nikmat Bermanhaj Salaf)
1. Nikmat Islam
Inilah nikmat, yang mana hampir seluruh manusia di dunia mendapatkannya (Islam adalah Agama mayoritas). Betapa sungguh merupakan sebuah kerugian sangat amat besar, jika seorang manusia tidak mendapati nikmat ini disepanjang umur hidupnya, jika seseorang ini mati dalam keadaan Nasrani, Yahudi, Hindu, Budha, Shinto, Atheisme, Animisme, dan lainnya, dimana selain Agama Islam, kelak di Akhirat akan masuk kedalam Neraka dengan kekal
Inilah nikmat, dimana Alhamdulilah sebagian besar Umat Manusia (Islam adalah Agama mayoritas), sebagian besar dari kita tidak repot repot dalam mencari dan mendapatinya. Kita lahir dikeluarga Islam, kita mendapat Islam secara keturunan, kita diajari Islam, berada dilingkungan Islam, menjalani hidup dengan cara Islam, mati dalam keadaan Islam, dan setelah masuk kedalam Neraka untuk membersihkan dosa dosa (selain Syirik), kita kelak pada akhirnya akan masuk kedalam Surga dengan kekal
_
2. Nikmat Mempelajari Islam
Sebagian dari Kaum Muslimin yang tidak sekedar beragama Islam, namun ada diantara kita yang kemudian mempelajari Islam, kita diberi kenikmatan selanjutnya oleh Allah untuk mencari, menuntut, dan mempelajari Islam dari sumber pengetahuan, maupun literatur literatur Islam, entah dari manapun itu
Sebagian dari Kaum Muslimin ini mendapati, mempelajari Islam entah itu Islam Kejawen, Nahdiyin, Sufi Tasawuf, Liberal, Moderat, Ikhwani, Asy'ariah, Maturidiyah, Mu'tazilah, Murjiah, Qodariyah, Jahmiyah, Jabariyah, Khawarij, Hizbiyah, Harokiyah, Sururiyah, dan lain sebagainya
_
3. Nikmat (Kepada Siapa Kita) Tsiqoh
Kita ketahui kemudian bahwa Umat Islam, Umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, terpecah menjadi 73 golongan, dimana semua golongan akan masuk ke dalam Neraka (kemudian Surga), kecuali satu golongan yang akan masuk Surga tanpa masuk Neraka terlebih dahulu, Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam yaitu Al Jamaah, Umat yang mengikuti Aku dan Sahabatku, (atau disebut Al Ghuroba, atau Al Firqotun Najiyah, atau Ath Thaifatul Mansyuro, atau Ahlussunnah, atau As Salaf)
Kita ketahui, hampir semua golongan golongan didalam Islam merasa dialah satu golongan yang akan selamat. Letak kenikmatan selanjutnya yaitu adalah jika kita berhasil mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh, mendapati sumber sumber referensi yang tepat, yang mana dengan mempelajari Islam, tsiqoh terhadap sumber referensi ilmu tepat, yang akan membawa kita menempuh sebuah jalan, untuk menuju kedalam satu golongan yang selamat, yaitu Al Jamaah, Ahlussunnah, As Salaf (Manhaj Salaf)
_
4. Faham Manhaj Salaf Tetapi Harta Masih Haram
Sebagian dari kita, setelah mendapati nikmat Islam, setelah mendapati nikmat dalam mempelajari Agama Islam, setelah mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh. Ada sebagian dari kita, yang masih bekerja, mendapat rejeki, dari jalan jalan yang Allah Haramkan. Menghasilkan uang dari hasil Riba, Ghoror, Maisir, Suap, Dzalim, dan lain sebagainya
Sebagian dari kita yang beragama Islam, mempelajari Islam, mendapati nikmat tsiqoh kepada sumber referensi ilmu yang tepat, memahami Manhaj Salaf, beribadah sesuai dengan tuntunan, namun secara sadar, bermuamalah, bekerja, menghasilkan uang dari Haram, hasil Riba, Ghoror, Maisir, Suap, Dzalim, dan lain sebagainya, maka yang demikian otomatis keluar dari Manhaj Salaf
_
5. Faham Manhaj Salaf Tetapi Harta Masih Haram Karena Takut Miskin
Sebagian dari kita, setelah mendapati nikmat Islam, setelah mendapati nikmat dalam mempelajari Agama Islam, setelah mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh
Sebagian dari kita secara sadar tau bahwa pekerjaannya, penghasilannya dari hasil Haram, namun tetap dikerjakannya dikarenakan takut jatuh miskin, takut pengangguran dan lain sebagainya, walaupun hal ini diingkari dengan beralasan kedaruratan, padahal tidak memenuhi unsur kedaruratan, maka yang demikian otomatis keluar dari Manhaj Salaf
_
6. Faham Manhaj Salaf Tetapi Tidak Takut Dengan Kemiskinan
Sebagian dari kita setelah mendapati nikmat Islam, setelah mendapati nikmat dalam mempelajari Agama Islam, setelah mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh
Berhasil membuka tabir ketakutannya terhadap kemiskinan. Faham Salaf dengan tidak lagi takut miskin, dikarenakan keyakinan bahwa pasti (minimal) akan Allah cukupkan, bahkan jika dari jalur usaha jual beli / perdagangan / perniagaan akan berpotensi Kaya Raya, untuk menuju kedalam satu golongan yang selamat, yaitu Al Jamaah, Ahlussunnah, As Salaf (Manhaj Salaf)
_
7. Faham Manhaj Salaf, Dalam Keadaan Harta Pencarian Yang Halal, Cukup Maupun Berlebih
Sebagian dari kita setelah mendapati nikmat Islam, setelah mendapati nikmat dalam mempelajari Agama Islam, setelah mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh
Tidak bekerja, mencari rejeki, dari yang Haram, tidak takut akan kemiskinan, hidup dari hasil pencarian yang halal, hidup dalam keadan (minimal) cukup bahkan berkelebihan, untuk menuju kedalam satu golongan yang selamat, yaitu Al Jamaah, Ahlussunnah, As Salaf (Manhaj Salaf)
_
8. Faham Manhaj Salaf Dalam Keadaan Harta Pencarian Yang Halal, Cukup Maupun Berlebih, Namun Dipergunakan Untuk Berdosa
Sebagian dari kita setelah mendapati nikmat Islam, setelah mendapati nikmat dalam mempelajari Agama Islam, setelah mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh
Hidup dari pencarian yang halal, namun tergelincir melakukan perkara Ibadah maupun perkara dunia yang dilarang / diharamkan oleh Allah, yang mana biasanya pada perkara dimana akal dan logika tidak bisa menjelaskan kenapa perkara tersebut dilarang. Misal perkara dunia mencukur botak kepala tanpa sebab yang dibenarkan Syariat, memakan daging wagyu sembelihan Non Ahlul Kitab, memelihara anjing, mencukur jenggot, bercelana isbal, mendengarkan musik, memakai uang elektronik sebagaimana sama seperti memakai uang kertas, dan lain sebagainya, dimana akal dan logikanya dipakai untuk menyelisihi Dalil, maka otomatis keluar dari Manhaj Salaf
_
9. Faham Manhaj Salaf Dalam Keadaan Harta Pencarian Yang Halal, Mempergunakan Harta Halal, Melakukan Perkara Ibadah Dengan Benar, Melakukan Perkara Perkara Dunia Dengan Benar
Sebagian dari kita setelah mendapati nikmat Islam, setelah mendapati nikmat dalam mempelajari Agama Islam, setelah mendapati nikmat (kepada siapa kita) tsiqoh
Hidup tidak dalam tabir ketakutan akan kemiskinan, hidup dalam pencarian harta yang halal, (minimal) cukup bahkan lebih, dipakai untuk melakukan perkara perkara ibadah dan perkara perkara dunia yang benar, yang Halal, baik yang mana perkara perkara tersebut akal dan logika bisa menjelaskan, maupun akal dan logika tidak bisa menjelaskan, untuk menuju kedalam satu golongan yang selamat, yaitu Al Jamaah, Ahlussunnah, As Salaf (Manhaj Salaf)
_
10. Nikmat Sunnah (Bermanhaj Salaf)
Semua hal diatas terpenuhi dengan benar, mendapati Nikmat Sunnah, mempelajari, memahami, mengimplementasi, mengistiqomahkan dengan benar, kelak Insya Allah berhasil memasuki Surga tanpa sempat sedikitpun masuk kedalam Neraka, sebagaimana Rasul dan Para Sahabat. Al Jamaah, Ahlussunnah, As Salaf, berada di dalam Manhaj Salaf hingga ajal
_
NOTE : Dalam urutan Materi Jawaban MJL, urutan rangking disajikan terbalik, dimana urutan terbaik (teratas) adalah Nikmat Sunnah urutan terakhir (terbawah) adalah Nikmat Islam
******************************
Nikmat Islam adalah Nikmat dimana mayoritas Umat Manusia diseluruh dunia mendapatinya. Adapun Nikmat Sunnah (Manhaj Salaf) tidak didapati mayoritas Umat Islam, melainkan hanya satu dari 73 golongan, melainkan hanya "seper - tujuhpuluhtiga"
Nikmat Islam adalah nikmat yang amat sangat luar biasa, yang Alhamdulillah mayoritas diantara kita berhasil mendapatkan Nikmat tersebut
⤵️ Namun setelahnya ⤵️
Perhatikan hal hal yang bisa lakukan, agar kita bisa berhasil mendapati Nikmat Sunnah, berada di dalam Manhaj Salaf
Perhatikan pula apa apa yang bisa mesti kita hindari, yang menyebabkan kita gagal dan keluar dari Manhaj Salaf
_____
Siapapun, saudara kita Umat Islam diluar sana, sangat amat berpotensi mendapati Nikmat Sunnah, berjalan didalam Manhaj Salaf, jika Allah memberinya, jika Allah menghendakinya
Siapapun, saudara kita Umat Islam diluar sana, sangat amat berpotensi tidak mendapati Nikmat Sunnah, keluar dari Manhaj Salaf, jika Allah mencabutnya, jika Allah tidak menghendakinya
_____
Pastikan kita berdoa, memohon kepada Allah, agar Allah sudi memberi, dan menghendaki kita mendapati Nikmat Sunnah, berjalan didalam Manhaj Salaf
Pastikan jika Allah sudi menghendaki kita mendapat Nikmat Sunnah, kita senantiasa menjaga dan memeliharanya, dengan cara terus mempelajari Agama Allah, mengimplementasikan, menaati seluruh perintah Allah, menjauhi seluruh larangan Allah, selalu mengistiqomahkannya hingga ajal
..Wallahu a'lam..