Ada kalimat mutiara mahsyur dimana kita dapati lebih tingginya Adab dibanding Ilmu, lebih pentingnya Adab berbanding Ilmu. Apalah arti kepemilikan Ilmu jika tidak didahului dengan Adab yang baik, dan lain lain sebagainya.
Mari kita bahas ⤵️
Dalam kaidah kaidah fiqh, hukum asal muasal. Pada dasarnya, seseorang yang memiliki ilmu sudah pasti memiliki adab yang baik, sedangkan orang yang memiliki adab yang baik, belum tentu memiliki ilmu (melainkan misal hanya sekedar memiliki sopan santun).
Lantas bagaimana, dengan orang berilmu namun tidak/kurang adabnya? Jawabannya ilmu tersebut berarti tidak ada pada dirinya. Karena sekali lagi seseorang yang memiliki ilmu maka adab yang baik sudah pasti dimiliki dan menyertai ilmu tersebut.
_____
Adab diperlukan dalam rangka pemenuhan implementasi atas ilmu yang dimiliki. Walaupun perkara adab disini kadang bukanlah suatu yang haram, belumlah tentu berbuah dosa, namun alangkah mulianya jika para ahli ilmu melengkapkannya pula dengan adab yang baik.
Mari kita timbang ⤵️
Mana yang lebih penting, Adab atau Ilmu ???
Ada orang korupsi, berbuat zina, riba, namun memiliki adab dan sopan santun yang sangat baik. Adapula orang tidak korupsi, tidak zina, tidak riba, namun adab dan sopan santunnya kurang baik. Pilih, mana yang lebih baik ?
Seseorang yang korupsi, berbuat zina, riba, tentu ini jelas representasi dari tidak memiliki adab. Mengambil secara zalim hak orang lain (korupsi), melecehkan wanita (zina), melawan terhadap larangan Allah (riba), jelas ini bukan perilaku orang yang memiliki adab.
Seseorang yang korupsi, berbuat zina, riba, namun sopan santun dan adab perilaku yang baik, tentu ini adalah kebohongan. Seseorang ini menutupi ketidak-berilmuannya dengan pura pura “sopan”. Jelas ini sangat buruk.
_
Seseorang yang tidak mau korupsi, tidak mau berzina, tidak mau riba. Jelas orang ini mengetahui baik/buruk, mengetahui halal/haram, memiliki ilmu. Walaupun mungkin orang ini kurang sopan, kurang santun, kurang adab. Namun ilmu yang dimiliki akan menyelamatkan orang ini.
Seseorang yang tidak mau korupsi, tidak mau berzina, tidak mau riba. Namun belum melengkapkan ilmu yang dimilikinya dengan adab, sopan santun yang baik. Jelas ini baik.
*************************
Ilmu yang dilengkapkan Adab tentu ini sangat baik
Ilmu yang belum dilengkapi Adab, ini baik
Adab yang tidak dilengkapi ilmu, ini sangat buruk
**************************
Seandainya kita sekalian, kurang beradab, kurang sopan, kurang santun, sedikit kurang ajar, namun memahami ilmu dengan baik, tidak korupsi, tidak mencuri, tidak memperkosa, tidak zina, tidak riba. Tentu ini lebih baik dibandingkan ⤵️
Seandainya kita sekalian, sopan, santun, beradab, namun korupsi, mencuri, memperkosa, zina, riba (tidak berilmu), maka tiada gunalah ilmunya.
Kalau kamu (sedikit) mencuri, saya marah
Kalau kamu (sedikit) tdk disiplin, saya marah
Kalau kamu (sedikit) kurang ajar, itu “asik”
Seandainya kamu sangat sopan, tapi kamu mencuri, kamu tidak disiplin, kamu korupsi, zina, riba. Itu *munafik
*)Munafik disini : Isi Hati & Implementasi berbeda
_____
Sebagaimana paralel dari Ulama Salaf :
“Saya pribadi lebih senang, jika kamu sekalian benar benar memiliki ilmu, memahami ilmu, mengimplementasikan ilmu, namun sedikit kurang sopan terhadap saya. Dibandingkan sangat sangat sopan terhadap saya, namun tidak berilmu.”
Adab lebih baik dibandingkan ilmu ❌
Ilmu lebih baik dibandingkan Adab ✔️
Ilmu dilengkapkan dgn Adab yg baik 1️⃣0️⃣0️⃣
->Orang berilmu pasti beradab
->Orang beradab belum tentu berilmu
..Wallahu a’lam..