Pertama :
Iyakan semua keinginan orang lain, jangan pernah sesekali bilang tidak.
Kedua :
Selalu ada ketika dibutuhkan, tetapi jika kamu membutuhkan mereka, dan mereka tidak ada, itu tidak mengapa, silahkan kamu lewati dan hadapi saja sendiri.
Ketiga :
Jangan buat orang lain sakit hati, tetapi kalau kamu yang disakiti, tidak apa-apa,
Keempat :
Tidak pelit dan senang berbagi, walaupun dalam kesusahan. Sedangkan ketika kamu butuh dan tidak ada yang membantumu, ya tidak apa-apa, memang begitu.
Kelima :
Dibully, ditertawai, dijadikan bahan ejekan, tidak apa-apa. Siapa tau orang orang sedang butuh tertawa, dan kamu menjadi sumber bahan tertawaan.
Keenam :
Selalulah terlihat bahagia, walaupun tidak. Kamu tidak boleh terlihat bersedih dihadapan mereka. Karena jika kamu ceritakan kesedihanmu, itu akan mengganggu mereka.
Ketujuh :
Orang lain tidak pernah salah. Kalau kamu merasa salah, salahkan dirimu, sedangkan kalau orang lain benar, itu salah, karena yang salah adalah dirimu
*****
Itu tadi tutorial 7 (tujuh) cara menyenangkan orang lain, tetapi menyiksa diri sendiri. Silahkan pahami dan cerna ini dengan presisi, dimana :
Disatu sisi kita perlu menyenangkan orang lain. Tetapi jangan lupa, senangkan diri sendiri. Disatu sisi kita harus selalu bantu orang yang membutuhkan, tetapi ingat orang tersebut belum tentu ada ketika kamu butuh, lakukanlah bantuan tersebut karena Allah. Orang orang yang kamu berbuat baik terhadapnya, dan menaruh ekspektasi kepadanya, biasanya malah mereka yang menyakitimu, tetaplah baik hati, jangan buat orang lain sakit hati, jangan dzolimi orang, walaupun kadang orang menyakiti kita, mendzolimi kita. Tetap menolong dan berbagi, jangan lakukan hal itu karena berharap orang akan menolong dan berbagi kepada kita, karena bukan orang itu yang akan menolong kita, melainkan Allah yang menolong kita, lakukan itu karena Allah saja. Sikap kita yang baik kadang dipermainkan, dilecehkan, diremehkan, bahkan ditertawakan, tetaplah baik. Tidak perlu semua orang tau kesedihanmu, tetaplah terlihat baik karena sesungguhnya ada Allah, berceritapun kepada orang yang tidak tepat bukan menjadi solusi, malahan orang orang itu tau kekurangan kita. Tidak perlu salahkan orang, salahkan diri sendiri kenapa kamu percaya, dengan orang yang salah.
*****
Disatu sisi, menjadi orang yang selalu menyenangkan orang lain sama dengan menyiksa diri, kalau kita berbuat itu untuk orang lain sementara kita mengorbankan diri kita sendiri.
Disisi lain, janganlah kita terlalu sibuk untuk menyenangkan atau menyamankan orang lain. Terkadang kita berbuat baik kepada mereka, peduli kepada merera, menyamankan mereka, ada untuk mereka, karena berharap, mereka akan ada melakukan hal sebaliknya untuk kita, padahal tidak. Dimana ini membuat kita sakit hati, Allah tunjukan kepada kita siapa mereka dengan cara mereka menyakiti kita, sehingga kita sadar sebaiknya perbuatan baik apapun yang kita lakukan sebenarnya jangan diperuntukkan dan berharap kepada mereka.
Disisi lain, kita menjadi tau, berbuatlah baik, senangkan sesama manusia, nyamankan mereka, bantu mereka, tolong mereka yang butuh, bukan berharap kepada mereka, melainkan diperuntukkan dan berharaplah kepada Allah saja. Dengan memahami ini, kita tidak akan merasa sakit hati, sedih, kecewa, karena kelakuan mereka. Karena sesungguhnya yang kita lakukan bukan buat mereka yang niscaya memang manusia akan mengecewakan kita, melainkan kita lakukan untuk Allah saja, Dzat yang akan membalas setiap kebaikan kita dengan trilyunan kali nikmat, dan tidak akan pernah membuat kita kecewa.
Semoga presisi memahami hal ini.
..Wallahu a’lam..