...

Kucing

Artikel - 10 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Tentang kucing, adalah benar bahwa hewan ini masuk kedalam hewan bertaring dan berkuku tajam, namun kucing memiliki pengecualian yaitu didalam Hadits Tirmidzi dan lainnya disebutkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam, : “Kucing itu tidaklah (Haram dan-)najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita”.

 

Tentang kucing, adalah benar bahwa hewan ini tidak najis, dan begitu pula kotorannya, cukuplah dibersihkan hingga hilang bau, warna, dan teksturnya, maka bekas kotoran kucing disini sudah bersih dan suci.

_____

 

Tentang kucing, tidak shahih informasi yang mengatakan bahwa kucing adalah hewan peliharaan Nabi shallallahu  alaihi wasallam, tidak juga shahih informasi apabila dikatakan bahwa kucing adalah hewan yang ada di Surga (hewan Surga).

 

Tentang kucing, tidak benar bahwa sahabat Nabi yang bernama Abu Hurairah (Bapaknya Kucing) menjadikan kucing sebagai peliharaannya, melainkan sebagaimana disampaikan Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa kucing ada disekitar kita, Abu Hurairah sering memberi makan, sehingga banyak kucing kucing yang kadang terlihat bersama beliau, sampai dijuluki Abu Hurairah (Bapaknya Kucing), namun bukan berarti dipelihara.

_____

 

Tentang kucing, silahkan saja kita memberi makan hewan  jinak ini, menyayanginya, tidak menyakitinya, tidak menghardiknya, tidak membuangnya, karena hewan ini memang tidak haram dan tidak najis, hewan ini juga hidupnya membersamai manusia, ada disekeliling kita. 

 

Tentang kucing, tidak benar bahwa Islam menuntunkan memelihara hewan ini, dengan definisi masuk rumah, tinggal di rumah, tidur diatas kasur, punya kandang didalam rumah, bulunya yang rontok beterbangan dan berserakan didalam rumah, menempel di baju, kasur, makanan, buang air didalam rumah, dll. Ada kutu, bakteri, virus yang ada pada hewan ini, bahkan menurut penelitian medis bisa menyebabkan gangguan kesehatan, kehamilan, dan pada beberapa kasus penyakit kulit, Asma, Hydrocephalus, dan penyakit lainnya.

 

Tentang kucing, boleh saja memberi makan, menyayangi, mengelus ngelus, dll, ini tentu tidak haram, bahkan kotorannya pun tidak najis, tentu cuci tangan, atau dicuci setelahnya.

 

Namun Islam tidak menganjurkan memeliharanya, tinggal didalam rumah, hewan ini bukan peliharaan Nabi, bukan peliharaan Abu Hurairah, bukan peliharaan sahabat, melainkan hidup disekitar mereka,  mereka sebatas memberi kucing kucing ini makanan. 

 

Jangan keliru juga, walaupun karena hewan ini boleh dan lazim berada di sekitar kita, namun ada larangan untuk berjual beli hewan yang satu ini. (Anggora, Persia, Ras, dst), dimana jual beli yang demikian adalah Haram, sebagaimana didalam Hadits Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang (haram) dari upah jual beli tersebut.

 

**************************

**************************

 

Dalam perspektif lain, yaitu perilaku dan psikologis, sebagian didapati dalam jurnal maupun penelitian, didapati arti dan tanda dari perilaku kucing apabila dia mencintai “tuannya”, “majikan”, yang memelihara, atau yang sekedar biasa memberinya makan, yaitu diantaranya :

 

1. Menunggu, dan menyambutmu

2. Mendatangimu

3. Tidur mendengkur

4. Menjilat jilatmu

5. Pamer perut

6. Mengikuti ke kamar mandi

7. Memijat

8. Menggesekkan badan

9. Tidur dipangkuan

10. Membawakanmu tikus (barang)

11. Dll

 

Walaupun kucing ini tidak bisa berbicara dengan bahasa yang kita mengerti, namun kita bisa memahami bahwa kucing tersebut mencintai kita, dari perilakunya. 

 

Walaupun perlu diingat juga bahwa kucing pada sifat asalnya, hukum asalnya, pada dasarnya adalah hewan pencuri, sejinak jinaknya kucing dia akan tetap mencuri (makanan), jika lapar, atau jika ada kesempatan.

 

*************************

 

Darisini juga kita tahu, bahwa seseorang yang baik, yang mencintai kita, bisa dilihat dari bagaimana perilakunya terhadap kita, bukan dari kata kata manis, janji janji manisnya, mulut manisnya.

 

1. Menjaga kita

2. Memperhatikan kita

3. Mengajarkan / mendidik kita

4. Antar / jemput kita

5. Effort untuk kita.

6. Dll

 

Darisini juga kita tahu, bahwa seorang Muslim yang baik, yang mencintai Allah dan RasulNya, mengimani agamanya, memahami perkara akhirat, maka akan terlihat dari “kelakuannya”. 

 

1. Akhlak dan Adabnya

2. Shalatnya / ibadahnya

3. Ngajinya / belajarnya

4. Teman / lingkungannya

5. Usahanya menghindar yg haram

6. Dll

 

_____

 

Dan ingatlah, sebagaimana kucing yang memiliki karakteristik asal, manusia hukum asal yang menempel pada dirinya, atau karakteristik asal yang ada pada dirinya yaitu “bodoh” (alias : kebodohan). Dimana jika dia tidak terus belajar, tidak berilmu, tidak bergaul dengan lingkungan yang shalih, tidak terus meminta hidayah, tidak menjaga istiqomah, tidak bersyukur atas hidayah, tidak zuhud, tidak mencukupkan dengan yang halal, sibuk dengan dunia, sibuk mengejar fatamorgana, bermudah mudah memasukkan syubhat kedalam kepalanya, maka orang ini bisa jadi kembali kepada hukum asalnya dirinya yaitu : Bodoh.

 

Dia kembali menjadi orang yang bodoh, dan dari kebodohannya dia menyakiti orang lain, melukai orang lain, menzalimi orang lain, merugikan orang lain, dia berbohong, berdusta, berkhianat, selingkuh, tidak bisa dipercaya, tidak amanah, dia mencuri, korupsi, riba, jatuh kepada dunia yang hina, yang rute akhir dari kebodohan ini adalah, Neraka.

 

 

 

..Wallahu a’lam..