...

Kolesterol

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

HOAX terbesar sepanjang sejarah kedokteran adalah “Kolesterol”.  Kolesterol selalu menjadi kambing hitam penyebab hipertensi, perihal pengentalan darah, penyumbatan pembuluh darah, penyebab jantung, stroke, dll. Ini adalah HOAX.

 

Kok bisa, padahal hampir semua dokter diluar sana pasti menyalahkan kolesterol, ada sakit sedikit cek kolesterol, ada keluhan sedikit, ada penyakit sedikit, ini karena kolesterol tinggi. 

_____

 

Padahal proses kerusakan didalam tubuh kita adalah oksidasi, dan 80% kerusakan tubuh kita adalah karena oksidasi. Oksidasi itu ibarat besi yang berkarat karena mengalami oksidasi logam, begitupun tubuh kita mengalami oksidasi secara alami, dan tidak bisa kita hindari. 

 

Luar biasanya (Kehendak Allah ﷻ) tubuh kita memiliki yang namanya antioksidan (bukan antibodi, ini hal yang berbeda), ada dua antioksidan utama yang diproduksi tubuh yaitu glutathione dan sod, dimana oksidasi itu dinetralisir/diminimalisir, namun dengan tingkatan yang berbeda-beda sesuai genetika. Pada umumnya setelah usia 40 tahun, produksi antioksidan ini menurun, sehingga ketika oksidasi terjadi dan tubuh kita kekurangan antioksidan, terbentuklah radikal bebas, dan inilah yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh kita, merusak pembuluh darah, merusak organ darah, dll.

 

Oksidasi ini menyebabkan inflamasi (peradangan), badan hangat, badan terasa sakit, dan karena beberapa faktor lain oksidasi ini bisa pada level tinggi, misalkan stress tinggi, gangguan mental, pikiran, makanan tidak sehat, pengawet, fast food, dan satu zat yang paling parah menyebabkan oksidasi tinggi naik 6x lipat yaitu : GULA PASIR

 

Gula pasir ini, 10x “lebih jahat” dari lemak daging, lebih jahat dari asap emisi kendaraan. Oksidasi ini pertama kali merusak pembuluh darah, jalannya darah, dimana darah tidak sampai pada organ, dan bisa menyebabkan kerusakan fungsi organ, atau gagal organ.

 

Oksidasi yang merusak pembuluh darah, dan proses tubuh memperbaiki pembuluh darah justru bernama kolesterol. Dimana jika kita sakit dan menyalahkan kolesterol, inilah yang keliru, inilah kekeliruan besar, inilah HOAX terbesar dari dunia ilmu kesehatan. Betapa banyak dokter yang “menyebarkan HOAX”, ketika pasien sakit menyalahkan kolesterol, diberi resep obat kolesterol, padahal ini keliru.

 

**************************

 

Jadi, bukan hanya perihal (ilmu) pemahaman agama ini yang kita dapati banyak HOAX, hampir setiap keilmuan kita dapati juga banyak HOAX jauh dari kebenaran keilmuan itu sendiri, banyak pemahaman keliru, banyak perbedaan, banyak kebingungan, bagi yang tidak memahami.

 

Lihat Ilmu Hukum, sesama Ahli Hukum, belajar di Fakultas yang sama, jurusan yang sama, namun pendapatnya berbeda-beda, dan langkah hukumnya berbeda-beda. Bahkan ada yang belajar hukum, paham hukum, tetapi dia menyesatkan banyak orang.

 

Lihat Guru, banyak yang belajar Ilmu keguruan, belajar di fakultas keguruan, profesi sebagai guru, tetapi jiwanya, pribadinya, karakternya, bukan guru. Mereka jauh dari memahamkan muridnya, melainkan hanya sekedar mengambil gaji, dan bahkan masa bodoh dengan pendidikan.

 

Lihat Chef, mereka belajar dan sekolah masak profesional, lulusan akademi masak, tetapi saat sama-sama masak Cap Cay, rasanya bisa berbeda, bumbunya beda, penyajiannya beda, dan harganya pun berbeda.

 

Lihat Dokter, Pengacara, Hakim, Guru, Chef, orang-orang yang benar-benar belajar, bahkan Ustadz sekalipun, outputnya ternyata berbeda-beda.

 

*************************

 

Maka perihal Agama ini, bagaimana memahami Agama ini, bagaimana memahami Al Quran dan Sunnah, bagaimana memahami Tauhid, bagaimana pemahaman yang benar, sedangkan di dalam Agama ini sendiri banyak kita dapati perbedaan?

 

Al Jawab sebenarnya, kita tidak perlu bingung.

 

Sebagaimana contoh diatas, Dunia Kedokteran, Dunia Hukum, Dunia Chef dll, yang ternyata juga banyak HOAX, hanya sekedar profesi, dan berbeda-beda pula hasil outputnya. 

 

Sebagaimana kita juga tetap pergi ke dokter ketika sakit, ke pengacara ketika ada permasalahan hukum, ke restoran ketika cari makanan enak, tentu tidak sembarang dokter, pengacara, chef yang kita temui. Melainkan yang kita kunjungi yang kita percaya, yang kita benar mendapat referensi, yang kita yakin, yang kita tsiqoh.

 

Begitu pula perihal Agama, ketika kita butuh pemahaman agama yang benar dalam rangka menghadapi semua fenomena dunia, maka tentu kita tidak datang ke sembarang Ustadz, Ahli Agama, Lc, Lulusan S3, yang followernya banyak, yang masuk TV, yang punya pesantren besar, dll. Melainkan kita datang kepada yang kita percaya, kita yakin, kita direferensikan untuk mengambil ilmu dan pemahaman agama ini darinya, agar benar-benar memahami Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman yang benar.

 

Biarlah banyak HOAX kesehatan, banyak pengacara nakal, banyak chef yang menurunkan kualitas makanannya, namun kita akan tetap “aman” jika kita memiliki Dokter yang kita percayai, pengacara jujur, chef yang benar menjaga kualitas masakannya. 

 

Biarlah banyak aliran dalam agama ini, banyak ormas, banyak firqoh, banyak golongan sesat, banyak pemahaman sesat, banyak ustadz sesat. Tentu kita tidak menyalahkan agama ini karena oknum dalam agama, melainkan kita akan tetap aman, jika kita memiliki guru, ustadz, yang benar-benar kita percayai, yakini, direferensikan kepada mereka, yang benar-benar memiliki pemahaman agama yang benar, yang memahami Al Quran dan As Sunnah dengan benar.

 

*************************

 

Belajarlah Tauhid, pahamilah Tauhid, pahamilah Al Quran dan As Sunnah, karena didalamnya ada semua jawaban atas segala fenomena.

 

Orang-orang yang benar memahami agama ini, memahami Al Quran dan As Sunnah, memahami Tauhid, dari sumber yang benar, maka dia tidak akan kebingungan, tidak akan tersesat, dia akan tau ketika menemui fenomena apapun. Mereka faham bagaimana memahaminya, memposisikan dirinya, dan mencari jalan solusinya, dimana dia tidak akan memahami berbeda dari pemahaman Al Quran dan As Sunnah, dia tidak akan menempuh cara selain yang Allah dan Rasul-Nya tuntunkan, dimana misal semua orang memahami Tauhid, maka tidak ada orang-orang yang tersesat, mencari, memilih, memakai cara yang berbeda-beda. Adapun orang yang tidak memahami Tauhid ketika dia menghadapi fenomena-fenomena di dunia, inilah asbab dia akan justru mencari jalan-jalan atau solusi-solusi lainnya, dan tersesat.

 

Maka terhadap berbagai fenomena yang terjadi, sebagai Kaum Muslimin sejatinya memahami dan bersikap sesuai tuntunan agama kita yaitu Al Quran dan As Sunnah, namun diantara banyak perbedaan di dalam pemahaman Al Quran dan As Sunnah, ambillah pemahaman ini dari sumber ilmu kita percaya, kita direferensikan kepadanya, kita yakin, atau kita tsiqoh.



 

..Wallahu a’lam..