Kenapa Islam itu “Susah” ?
(Sedangkan Agama Lain Mudah)
Statement seperti diatas ini adalah statement yang cacat logika, atau termasuk kedalam kriteria Logical Fallacy. Perihal ini, akan saya bahas pada tulisan kali ini, silahkan disimak baik-baik.
Statement seperti ini datang dari logika yang cacat, bukan dari logika yang sehat karena :
1.
Islam Ajaran yang Asli dan Otentik, dari kitab yang 100% berasal dari Firman Allah dan 100% dari Sabda Nabi yang kesahihannya bisa dibuktikan, sedangkan Ajaran lain, Kitab lain diketahui sudah disusupi, dibuat versi baru, dibuat perjanjian baru, bukan lagi perkataan dari Nabi melainkan perkataan tokoh-tokoh, bukan lagi berasal dari Tuhan, melainkan bikinan manusia.
Membandingkan seperti ini, sama dengan membandingkan mobil Bugatti yang mahal dengan motor modif yang murahan, karena Bugatti dibuat oleh ahli otomotif, berisi material berkualitas tinggi, research development yang tinggi, quality control yang terjaga, sedangkan motor modif-an dibuat oleh orang biasa, dengan material atau aksesoris murah. Tentu kedua perkara ini tidak untuk dibandingkan.
Kalau mau membandingkan, bandingkanlah Bugatti dengan Ferrari. Bandingkan Mobil Sport dengan Mobil Sport, Bandingkan Islam dengan Islam, Bandingkan Islam sebagaimana Allah dan Rasulnya dulu sampaikan dan pahami, dan bandingkan dengan Islam yang banyak kaum muslimin pahami sekarang. Jika dibandingkan dengan metode dan alat ukur yang benar, maka akan diketahui jawabannya mana yang terbaik, dan kenapa yang terbaik itu bernilai tinggi.
_
2.
Membandingkan perkara Agama sebagaimana diatas, sama seperti membandingkan anak sekolah PAUD dan Sarjana.
Seseorang yang sekolah menempuh pendidikan pada level sarjana, tentu akan menghadapi kesulitan demi kesulitan dibandingkan anak sekolah PAUD. Tentu sekolah PAUD jauh lebih mudah, berisi tepuk-tepuk tangan, nyanyi-nyanyi, lari-larian, dimanja-manja oleh gurunya, sedangkan sekolah sampai pada level sarjana akan menemui banyak tugas, banyak rumus, banyak ujian, dll.
Lantas, jika dalam hal pendidikan dunia saja kita mau menempuh 2-3 tahun Pre School, 6 tahun pendidikan dasar, 6 tahun pendidikan menengah, 4 tahun pendidikan tinggi, apakah benar jika ada logika yang berfikir untuk urusan Agama/Akhirat saya memilih yang PAUD saja?
Ingat, bahwa perihal dunia mau masuk sebagai pejabat PNS saja, mau bekerja dengan level yang layak di Perusahaan Swasta saja, perlu menempuh standar pendidikan sampai sarjana bahkan sarjana dua kali, maka akan ada banyak jutaan lulusan PAUD, SD, yang tidak akan masuk ke PNS, tidak mendapat pekerjaan yang layak.
___
Karena dengan kualitasnya yang tinggi, harganya yang mahal, Buggati akan hanya dimiliki sedikit orang, sedangkan motor modif, banyak orang bisa memiliki. Karena level kesulitan pendidikan yang tinggi, hanya sedikit orang yang akan kerja sebagai PNS, sedangkan yang mencukupkan pendidikannya di PAUD, SD, akan ada banyak orang yang tidak bekerja, menganggur, atau tidak bekerja dengan layak.
Islam, yang membawa seseorang sukses ke Surga, hanyalah akan dimiliki oleh sedikit orang, dimana banyak orang akan masuk kedalam Neraka dengan Islam yang dimilikinya, bahkan beberapanya Kekal di Neraka.
********
Semua orang pasti tau, bahwa Islam ini Ajaran/Agama yang terbaik dan terlengkap, bahkan mengatur dari bangun tidur, hingga mau tidur, tidak ada Agama/Ajaran lain sebaik, selengkap dan sesempurna Islam, sebagaimana kita tau bahwa mayoritas manusia tau dan yakin memilih Islam untuk dipeluknya sebagai Agama.
Namun, Islam yang dipeluk hanyalah sekedar dipeluk, tidak memahami Islam, tidak mempelajari Islam, tidak mengamalkan Islam, sehingga orang-orang demikian juga kelak tetap akan masuk kedalam Neraka.
Semua orang pasti tau, bahwa sekolah itu baik, pendidikan terbaik didapat disekolah, dikampus, di akademi, di universitas, yang kemudian jika dipelajari, dipahami, diuji dengan baik, akan lulus PNS.
Namun, jika sekolah sekedar sekolah, sekedar PAUD, TK, tidak terus belajar, tidak paham, tidak ujian, tidak lulus, maka terhadap yang demikian akan berujung pada tidak bekerja, menjadi pengangguran, atau bekerja sekedar bekerja namun tidak layak.
*****
Semua orang tau, bahwa gunung itu indah, perjalanan panjang dan terjal hingga mencapai puncak gunung tersebut akan mendapati pemandangan yang sungguh indah. Namun perkara gunung tidak semua mau naik gunung, ada yang mau di pedesaan nya saja, ada yang mau di perkotaan saja, tidak masalah.
Tetapi jika mencapai gunung itu adalah perumpamaan mencapai Surga, sudah sewajarnya semua mau menempuh perjalanan panjang dan terjal. Karena jika kita tidak berhasil mencapai gunung itu, maka pilihannya bukan tinggal desa atau kota, melainkan tinggal di Neraka.
*****
Bisa berhasil membeli Bugatti, ada caranya, kita bisa pelajari bagaimana mencari uang hingga 5-10 M sehingga bisa membeli Bugatti, ini tidak mustahil walaupun hanya sedikit orang yang bisa membeli Bugatti.
Bisa berhasil masuk PNS, ada caranya, kita bisa mempelajari bagaimana belajar, rumus, dll, hingga lulus masuk PNS, ini tidak mustahil walaupun hanya sedikit kuota untuk jadi PNS.
Bisa berhasil mendaki gunung hingga ke puncak, ada caranya, kita bisa pelajari dan tempuh, ini tidak mustahil, walaupun sedikit orang yang mau dan berhasil sampai ke puncak gunung.
Bisa berhasil masuk Surga, ada caranya, kita bisa mempelajari agama ini, dan berhasil masuk Surga. Ini tidak mustahil karena Para Sahabat bisa, ada para manusia-manusia biasa yang dilegitimasi akan berhasil masuk Surga, walaupun banyak diantaranya yang masuk Neraka dahulu, atau bahkan kekal di Neraka.
*********
Lantas bagaimana cara masuk Surga, bagaimana cara belajar Islam yang benar, yang bisa mengantarkan kita ke Surga?
Sebagaimana ilmu dan pemahaman yang benar sekolah/kampus dipelajari dan didapat di sekolah, dari level PAUD, TK, SD, SMP, SMA, di kampus. S1, S2, S3. Bukan lewat potongan Youtube, IG Reels, Tiktok, Facebook.
Sebagaimana itu pula mempelajari, mengerti, memahami Islam yang benar, dengan cara yang benar, pelajari dan pahami dari Tauhid sampai Fatwa Kontemporer, dari Aqidah sampai Fiqh Waqi. Bukan memahami agama ini dari potongan Youtube, IG Reels, Tiktok, Facebook.
Orang yang belajar ekonomi, teknik, management, anatomi, dokter, atau spesifik ilmu lainnya, akan berantakan, hancur lebur dan rusak pemahamannya apabila ilmunya didapat dari potongan Youtube, IG Reels, Tiktok, Facebook.
Orang yang belajar agama, mempelajari Islam, akan melenceng, keliru, tergelincir, tersesat, berantakan, rusak pemahaman agamanya apabila ilmunya dari potongan Youtube, IG Reels, Tiktok, Facebook.
Lantas apakah memahami Ilmu agama itu seperti sekolah, harus TK Islam, SD Islam, SMP, Islam, SMA Islam, Pesantren, Pondok, Universitas Islam, Jurusan Islam? Bukankah tidak semua diantara kita bisa menempuh pendidikan formal? Itulah sebabnya banyak diantara kita mengambil Islam ini dari media sosial?
Al Jawab : memahami Ajaran/Agama Islam yang benar, yang bisa memasukkan kita ke Surga Insya Allah tidak perlu harus sekolah dan kuliah jurusan Islam, tidak perlu pula hal tersebut menjadi alasan untuk membenarkan mengambil Islam ini secara serampangan dari Media Sosial. Sebagaimana banyak yang sekolah Islam, pesantren Islam, kuliah Islam, dan belajar dari Media Sosial hancur lebur pemahaman Islamnya.
Al Jawab : ada Kajian ilmu, ada Masjid-Masjid yang diisi oleh Para Asatidz Kibar, dan Thulab yang mempelajari ilmu, ada majelis-majelis ilmu yang dinaungi keberkahan yang didalamnya didoakan rahmat oleh seluruh makhluk bahkan ikan-ikan di laut, ada majelis-majelis ilmu yang didalamnya dinaungi (dilindungi) sayap-sayap malaikat. Dimana didalamnya membahas Al Quran dan Al Hadits sebagaimana dipahami para sahabat, para manusia biasa yang dijamin berhasil masuk Surga.
*****
Jika didunia pendidikan ada tingkatan PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Kuliah S1, S2, S3. Di agama juga ada tingkatan tingkatan yang harus dipelajari, jika mau memahami Islam ini dengan benar, yaitu.
Tingkat Dasar : Adab
Tingkat Dasar : Tauhid dan Aqidah
Tingkat Dasar : Manhaj Cara Beragama
Tingkat Menengah : Belajar Al Quran / Al Hadits
Tingkat Menengah : Fiqh Ushul, Fiqh Furu
Tingkat Atas : Fiqh Waqi, Dakwah, Personifikasi
(Dan detail detail ilmu lain lainnya)
*****
Secara “semampunya”, MJL juga akan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Islam sesuai perkataan Allah ﷻ dan tuntunan Rasul ﷺ, yang dipahami sahabat, yang dipahami orang orang yang sukses dan selamat, dari A-Z, dari dasar hingga tinggi, Insya Allah kita semua dimudahkan oleh Allah.
Adalah “PR” kita bersama, bagaimana orang orang awam, saudara-saudara kita, bisa memahami agama ini dengan benar, bukan asal memeluk, tetapi tidak tau apa yang dipeluk, tidak mengerti, tidak paham, bahkan hingga melihat Islam ini salah, karena melihat dan memahami Islam ini tidak penuh dan utuh melainkan melihat sepotong potong dari Media Sosial, melihat perilaku “orang-orang Islam” yang salah. Padahal Islam ini mudah, murah, dan gampang.
Serta kita memohon kepada Allah ﷻ sehingga Allah sudi pahamkan kita terhadap Agama-Nya, mengerti, mengamalkan, mendapatkan Rahmat-Nya, Hidayah-Nya, dan berhasil masuk Surga, Insya Allah. Aamiin.
..Wallahu a’lam..