...

Kekayaan Palsu

Artikel - 8 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Jika seseorang mau menjadi orang kaya, atau orang yang memiliki kekayaan, maka dia tidak bisa jadi “budak” atau anak buah bagi orang lain, melainkan dia harus menjadi bos bagi orang lain, atau menjadi majikan bagi orang lain.

 

Orang orang seperti ini, harus menguatkan kualitas pada dirinya terlebih dahulu. Cara yang termudah adalah, menjadi ahli waris dari kekayaan orang tuanya, namun ini juga tidak mudah jika seseorang ini tidak memiliki kualitas, betapa banyak anak anak orang kaya, mewarisi kekayaan orang tuanya, namun kemudian jatuh miskin karena dirinya tidak memiliki kualitas menjadi “bos”, tidak bisa menjadi “bos” bagi orang lain, tidak bisa menjadi “majikan” bagi kekayaannya.

 

Orang orang seperti ini, harus menguatkan kualitas dalam dirinya terlebih dahulu, dia belajar, dia pintar, dia paham, dia berpengalaman, dia ahli, alias dia berkualitas terlebih dahulu. Ini bisa didapat baik dari sekolah dan tentu juga diluar sekolah, ini bisa didapat mungkin bekerja dahulu bagi orang lain atau tentu dari bekerja dan berusaha sendiri. 

 

Berikut aturan dan ciri cirinya :

 

“Ketika seseorang memiliki kualitas, maka dia tidak lagi perlu mengejar ngejar uang, melainkan uanglah yang akan mengejar ngejar dirinya. Sebaliknya jika seseorang tidak memiliki kualitas, maka dia akan sibuk mengejar ngejar uang.”

_____

 

Seperti misal : beberapa hari yang lalu kita dapati ada seorang penyanyi berkualitas level dunia yaitu : Bruno Mars melakukan konser di Indonesia. Tentu jelas dia belajar dahulu, paham dahulu, pintar dahulu, berkualitas dahulu, maka kita dapati kemudian, uanglah yang kini mengejar ngejar dirinya.

 

Dikutip di berbagai informasi, dari konsernya di Indonesia beberapa hari lalu, dia menerima total sekitar $15.000.000.000 atau Rp225.000.000.000 (Rp225M) dalam waktu 3 hari konsernya.

 

Didapati informasi, selama di Indonesia dia menginap di hotel super mewah The St. Regis,  dikamar type tertinggi dengan rate permalam mencapai Rp200.000.000an++ per malam. Beberapa orang mengira rate kamar dengan harga fantastis itu untuk 1 bulan, ternyata untuk 1 malam (per malam) saja. Hotel The St. Regis Jakarta menyediakan segala fasilitasnya yang mewah, mulai dari antar jemput, bagasi, security, special lounge, spesial elevator, welcome drink, welcome food, all food you can order, very luxurious room, super king size bed, super amenities, dressing room, super entertainment, dan banyak fasilitas super eksklusif lainnya.

 

Seperti inilah salah satu contoh, seseorang yang berkualitas, maka uang kemudian yang mengejar ngejar dirinya.

 

******************************

 

Namun sayang, orang ini adalah seorang KAFIR, orang ini adalah seseorang yang TIDAK BERTAUHID dengan benar. Selama didunia dia (mungkin) menjalani hidup mewah, makan makanan mewah, minum minuman mewah, tidur diatas kasur dikamar hotel yang super mewah, dia juga memiliki rumah super mewah, banyak mobil super mewah, harta benda yang super melimpah, juga tentunya uang super banyak yang terus mengejar ngejar dirinya. 

 

Namun sayang, kekayaan yang demikian adalah kekayaan yang palsu, dari kualitas diri yang palsu, dimana dia hanya sibuk memperbaiki kualitas dalam rangka dunia (dimana dunia ini adalah palsu). Dimana memang betul dan fakta dari kualitas diri ini, dia mendapati uang mengejar ngejar dirinya, dia mendapati kesuksesannya di dunia.

 

Namun sayang, tidak dengan kehidupan akhirat (kelak). Dimana kita sangat meyakini orang orang KAFIR atau TIDAK BERTAUHID kepada Allah, mereka akan masuk Neraka dengan kekal, mereka tinggal didalam Neraka dengan segala kesengsaraannya. Dimana kita tau bahwa orang orang seperti ini tidak akan mendapatkan kehidupan yang baik, diperlakukan baik, mendapat makanan minuman yang baik, apalagi mewah, yang bahkan jangankan minum segelas air, atau seteguk air, orang orang kafir, orang orang tidak bertauhid, tidak akan mendapatkannya walaupun barang setetes, selain mereka hanya mendapati (variasi) siksaan demi siksaan yang kekal.

_____

 

Tahukah kita, bahwa uang yang kita kejar kejar ini adalah uang uang yang palsu? Karir, kesuksesan palsu, kekayaan palsu, yang kita kejar kejar di dunia ini ternyata adalah palsu? 

 

Kita sibuk meningkatkan kualitas diri agar menjadi “bos” dan ”majikan” bagi orang lain, menjadi “bos” dan “majikan” bagi uang, mengejar kesuksesan di dunia, namun ternyata kekayaan yang kita kejar kejar itu adalah kekayaan palsu.

 

Sadarkah kita, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwa dunia ini adalah bangkai kambing, sampah, yang jika dibandingkan dengan akhirat, bahkan dunia ini tidak lebih berharga dari (hinanya) sebelah sayap nyamuk. 

 

Tahukah kita, jika kita berkualitas dalam urusan dunia maka kita akan mendapati kehidupan dunia yang baik, begitu pula jika kita berkualitas dalam urusan akhirat maka Insya Allah kita akan mendapati kehidupan yang baik.

 

Sadarkah kita, bahwa kita kadang takut akan kegagalan, kemiskinan, takut akan kekurangan, pada urusan urusan dunia, namun kebanyakan kita  kita tidak takut, dengan ketakutan yang sebenarnya yaitu kegagalan, kemiskinan, di akhirat kelak.

_____

 

Beberapa diantara mereka karena sangat takut miskin dalam rangka kehidupan dunia, mereka malah justru menempuh jalur jalur yang haram. Mereka menjadi manusia manusia palsu, yang memalsukan segala sesuatunya demi keuntungan dirinya, demi memperkaya dirinya, dia kemudian merugikan diri orang lain, dia kemudian mengambil hak orang lain, dia mencuri, dia korupsi, dia menipu, dia menzalimi orang lain, membodohi orang lain, memperbudak orang lain. Orang orang demikian mungkin terlihat “kaya”, terlihat “bos”, dan terlihat sukses di dunia, namun sejatinya mereka adalah orang orang palsu, yang merupakan tanda bahwa tidak adanya kualitas dalam diri orang tersebut. Dimana kekayaan yang didapat dari demikianpun tentu saja adalah kekayaan yang juga palsu. 

 

Namun, mereka seakan tidak takut miskin, dalam rangka kehidupan akhirat. Takut miskin, atau dalam istilah lain disebut “Peniaphobia”, ini adalah kelainan jiwa, atau gangguan jiwa. Sebagaimana “Acrophobia” takut ketinggian, “Claustrophobia” takut ruangan sempit atau gelap, “Pyrophobia” takut api, dll, Ini adalah “penyakit” jiwa. Takut akan kemiskinan adalah penyakit jiwa, penyakit didalam jiwa, dari tampilan luar mungkin saja orang ini terlihat sukses, dan kaya raya, namun kekayaannya palsu, kesuksesannya palsu, padahal jiwanya kelainan, mengidap gangguan, “sakit jiwa”.

_____

 

Bruno Mars, atau siapapun itu, dengan kesuksesannya, dengan kekayaannya, sudah pasti tidak lebih hebat dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. 

 

Kasur empuk yang ditiduri oleh Bruno Mars di hotel St. Regis, makanan, minuman, kendaraan mewahnya, rumah mewahnya, segala kekayaan (palsu) siapapun, segala kesuksesan (palsu) siapapun di dunia (yang palsu) ini. Tidak lebih baik dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, yang tidur beralaskan tikar pelepah kurma, yang rumahnya sederhana, yang tidak mengendarai kendaraan mewah, tidak hidup mewah, tidak kaya raya, namun terus menyibukan diri menjadi pribadi yang berkualitas, yang menjadi manfaat untuk banyak orang lain, yang tidak tertipu dengan kepalsuan dunia, yang tidak palsu dan menipu orang lain hanya untuk kepentingan dunia, tidak sakit jiwa. Melainkan menjadi pribadi yang berkualitas sebenarnya, sukses sebenar benarnya, menjadi orang kaya yang sebenar benarnya. Kesuksesan dan kekayaan asli dan kebahagiaan yang kekal selama lamanya.

 

 

..Wallahu a’lam..