...

Kebenaran itu Absolut

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Ketika ada yang penyataan 1+1=3

Walau, 1 miliar orang percaya itu
Walau, yg mengatakan org kaya
Walau, yg mengatakan org pintar
Walau, yg mengatakan org sukses 
Walau, yg mengatakan org berpengaruh

Pernyataan tersebut tetap salah

Karena kebenaran itu absolut
Karena 1 + 1 = 2

Karena kebenaran itu tidak relatif
Relatif siapa yang bicara

Kalau si A bicara maka pernyataan A benar
Kalau si B bicara maka pernyataan B salah
(Tentu kebenaran tidak seperti itu)

Tidak perlu saya dijelaskan lagi, bahwa kebenaran walaupun dari budak habasyah, maka kita terima kebenarannya, bukan kita tolak karena budak habasyahnya.

Tapi sayangnya
banyak orang itu terjebak “relativisme”, 
(mungkin diantaranya termasuk kamu)

Ketika yang bicara siapa,
Ketika isi didompet sedang berapa, 
Ketika yang bicara, jabatannya apa,
Ketika yang dibicarakan ini, kita dapat apa,

Maka kebenaran jadi relatif.
Yang benar dianggap salah, dan
Yang salah (bisa) dianggap benar

Contoh nyata bahwa kebenaran itu mutlak
Adalah = “Gravitasi”

Siapapun mau menolak gravitasi, jika dia mencoba lompat dari lantai 10 sebuah gedung, maka dia tetap akan jatuh ke permukaan tanah.
___

Sampai sini semua benar, sampai kemudian disisipkanlah (syubhat) Yesus adalah Jalan Kebenaran, sebagai contoh kebenaran absolut.

Sampai sini, barulah salah, karna Yesus adalah Jalan Keselamatan itu bukan kebenaran absolut, tapi kebenaran relatif.

Relatif… tergantung…
Kata siapa? Gerejanya?
Kata siapa? Pendetanya?
Kata siapa? Orang Tuanya?
Kata siapa, Guru/Dosennya?

Padahal absolutnya,
Yesus bukan Jalan Keselamatan.

Mau 1 miliar orang percaya,
Mau kata orang kaya, sukses, pintar, berpengaruh, dll. Tetap saja pernyataan ini salah, karena kebenaran itu absolut, karena kebenaran itu Al Quran dan As Sunnah. Jika tidak tau, belun tau, tidak percaya, belum percaya, makanya belajar dulu apa itu kebenaran, jalan keselamatan, dll, barulah nanti akan tau bahwa kebenaran yang absolut itu adalah Al Quran dan As Sunnah.
___

Kalau kita bicara contoh disini adalah “Yesus” jalan keselamatan, orang yang berbicara disini adalah orang nasrani, misionaris gereja, kita bisa langsung tau bahwa orang ini salah / bodoh.

Tapi anehnya, kalau contoh disini adalah
“Kata Guru saya”
“Kata Radio saya”
“Kata Ustad saya”
“Kata Ulama saya”
“Kata Masjid saya”
“Kata Golongan saya”
“Kata Pengajian saya”

Maka langsung dengan kerdilnya menganggap itu pasti adalah kebenaran yang absolut, padahal belajar saja belum, buka kitab saja belum pernah, dibimbing ahli ilmu saja belum pernah, ngaji saja online, ngaji saja nonton dari medsos. Buka, baca, belajar, ngecek ke Al Quran dan As Sunnah saja belum, tapi sudah memahami kalau kata Guru saya, Ulama saya, Golongan saya, maka sudah pasti benar.. hehe..

Gimana kalau seandainya, Gurunya, Radionya, Ustadnya, Ulamanya, Masjidnya, Golongannya, Pengajiannya, menyelipkan contoh kebenaran yang relatif? Apa bedanya kamu dengan bapak bapak diatas?

Jika kamu masih mengganggap kebenaran absolut itu datang dari contoh contoh yang relatif, walaupun yang seperti kamu ada 1 Miliar orang, maaf kamu tetap salah.

Kebenaran itu absolut
Kebenaran itu tidak relatif

Kebenaran itu ya Al Quran dan As Sunnah, kebenaran bukanlah didapat dari orang orang yang membawa Al Quran dan Sunnah padahal menyelipkan kebenaran relatif, yang sebenarnya tidak absolut.

Hati hati Relatif tetapi dianggap Absolut 


..Wallahu a’lam..