...

Jepang VS Arab

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Di Jepang mayoritas Shinto, tapi warganya tertib, disipin, rapi, minim kriminal dll. Di Jazirah Arab mayoritas Muslim, tapi ada perjudian, perzinahan, riba, dll.

Adapun dalam memahami ini, pemahaman yang paling tepat tentu adalah hasil pemahaman yang kita dapat dari keseluruhan prespektif dan sudut pandang, penuh, rajih, sehingga tepat dan presisi dalam memahami sesuatu. Yang mana, pemahaman yang demikianlah yang dipakai para Sahabat, para Salaf dalam memahami sesuatu (khususnya memahami perihal agama)

Perspektif yang demikian, atau perspektif paling presisi dalam rangka mendapati pemahaman secara keseluruhan adalah “zoom out” view atau melihat ini dari sudut perspektif paling luas, penuh.
____

1. Statement yang Cacat
Statement diatas adalah statement yang cacat, sebagimana Jepang dibahas adalah Negara yang rapi, disiplin, dll. Sedangkan Arab dibahas riba, zina, khamr. Statement demikian sudah tentu cacat, karena pada faktanya di Jepang juga ada riba, zina, dan khamr, malah dengan level lebih tinggi, yang bahkan dilegalkan di Jepang.

2. Surga Dunia
Perlu diketahui, Orang Jepang dengan Shintonya tidak begitu mengenali konsep Surga / Neraka, mereka meyakini bahwa “Surga” atau “Neraka”nya hidupnya saat ini. Maka mereka berusaha membuat hidup saat ini ideal seperti di Surga, yaitu tertib, rapi, teratur, bersih, indah, dll. Lain hal dimana Muslim memahami kelak di Surga-lah tempat yang sempurna dan ideal, bukan di Dunia saat ini.

3. Pemimpin
Keteraturan di Jepang adalah buah hasil karya dari Pemimpin yang baik, dari aturan aturan buatan yang baik dari Pemimpinnya. Adapun Pemimpin yang baik didapat dari menonjolnya salah satu dari kumpulan kumpulan orang orang / rakyat baik pula.

4. Shinto VS Islam
Jika dilihat dari Jepang VS Arab, maka akan kita dapati masyarakat Arab lebih “bobrok” dari segala peradaban masyarakat manapun, inilah sebabnya Islam turun di daerah Jazirah Arab, diperadaban paling jahil dan brutal diseluruh dunia.

Jika melihat Jepang VS Arab, mungkin Jepang lebih rapi, disiplin, teratur, minim kriminal dll, dibanding Arab. Namun, jika yang dibandingkan adalah Ajaran Shinto VS Ajaran Islam, maka sudah sangat jelas Shinto jauh kalah tertinggal dengan begitu lengkapnya Ajaran Islam.

5. Banyaknya Penumpang Gelap
Ketika Jepang terlihat bagus, itu karena banyaknya orang orang bagus yang kebetulan menumpang di kepercayaan Shinto, sedangkan Arab terlihat buruk, itu karena banyaknya orang orang buruk yang mau terlihat baik, mereka menumpang di Agama Islam

Betapa didapati banyak sekali orang orang yang “KTP”nya Islam, padahal dia atheis, agnostik, fasik, munafik, yahudi, syiah, aliran atau kepercayaan sesat, bahkan kafir. Orang orang ini “berbaju” Islam, namun mereka tidak mengamalkan agama Islam. Penumpang gelap inilah yang menjadikan Arab (bergeser makna ke Islam) menjadi seolah buruk, dibandingkan dengan Jepang (bergeser makna ke Shinto) yang penumpangnya menjalankan aturan aturan dinegaranya. 

Adapun orang Arab atau orang Islam, yang sesungguhnya, yang benar menjalankan ajaran Islam, dibandingkan dengan orang Jepang atau orang Shinto yang sesungguhnya, yang benar menjalankan ajaran Shinto, maka sudah dipastikan Orang Islam akan menang.

*****

Dari cara pandang, sudut pandang, perspektif “zoom out” ini, kita akan mampu melihat dan memahami dengan lebih luas, karena objek yang dilihat secara penuh dan keseluruhan, “zoom out” menghasilkan pemahaman yang tepat, presisi, atau dalam agama dikenali dengan istilah Rajih.

1. Logical Fallacy. (Sesat Pikir) Membandingkan Jepang yang rapi, tertib, disiplin, dengan Arab yang riba, khamr, zina, judi. Tentu ini sesat pikir. Sebagaimana Dr Zakir Naik memahamkan kita semua dengan statementnya

“Teman saya John (laki laki) melahirkan anak, anaknya laki laki atau perempuan?” 

Statement atau pertanyaan ini tidak perlu dibahas lagi / dijawab, karena sudah cacat. Bagaimana seorang laki laki bisa melahirkan anak? Maka tidak perlu lagi dibahas anaknya laki laki atau perempuan

Dalam konteks Jepang diatas yang  jelas jelas lebih buruk dengan dilegalkannya riba, khamr, judi, zina, dll, buat apalagi dibandingkan dengan Arab?
_

2. Orang Jepang merasa hidupnya saat ini adalah Surga dan Nerakanya, sedangkan orang Arab / Muslim, tidak perlu effort terlalu keras terhadap dunia, karena Ibadah yang akan mereka fokuskan dibanding taat antri, rapi, tertib dunia, karena Surganya bukanlah saat ini, namun nanti kelak.
_

3. Didalam Islam (bagi Kaum Muslimin) jelas didapati, bahwa pemimpin yang baik Kaum Muslimin adalah hadiah dari Allah bagi Umatnya yang beriman dan beramal shalih. Dimana beriman berarti tidak syirik, beramal shalih berarti tidak bid’ah.

Ini yang belum. Inilah pula yang terus diingatkan oleh Para Dai, Ustadz, Ulama, guru guru kita, dimana marilah kita Kaum Muslimin beriman dan beramal shalih, bertauhid dan tidak syirik, beramal shalih dan tidak bid’ah karena sebab inilah Allah akan hadiahi kita dengan Pemimpin yang baik, yang akan membuat, mengatur Kaum Muslimin menjadi baik, maju, dan berjaya kembali.
_

4. Shinto sudah tentu tidak lebih baik dari Islam, jika dilihat dari lengkapnya literatur aturan, jelas Islam yang bahkan mengatur dari bangun tidur hingga mau tidur, dari pakai sendal sampai cara cebok, jauh lebih lengkap dibandingkan Shinto yang Kitabnya pun “tidak ada”.
_

5. Riba, Zina, Khamr, dll jelas bukan Islam, jika ada orang orang Islam yang melakukan ini, maka jelas orang orang ini adalah penumpang gelap dalam Islam.

Mari kita cek kembali, apakah kita termasuk yang demikian, mengaku Islam, berKTP Islam, tetapi tidak menjalankan Ajaran Islam. Dimana orang orang demikian hanya menjadi kotoran yang mengotori Agama Islam, bahkan membuat Islam seakan lebih jelek dari bahkan kepercayaan dan ajaran Shinto?


..Wallahu a’lam..