...

Jalan Jalan Ke luar Angkasa

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Selalu sibuk urusan dunia, mari kita jalan-jalan sejenak keluar dari dunia ini, menuju ke luar angkasa.

Dari teori-teori dunia. 

Lepas dari langit pertama, kita masuk ke Tata Surya pemberhentian pertama yaitu Bulan yang jaraknya 384.000km. Kemudian Matahari 149.000.000km, Mars yang jaraknya 202.000.000km, hingga planet terjauh tata surya yaitu Neptunus yang berjarak 4.600.000.000.000km. 

Lepas dari itu, kita masuk ke Tata Surya tetangga kita, namun karena sudah tidak memungkinkan menggunakan satuan kilometer, maka kita gunakan satuan jarak selanjutnya yaitu Tahun Cahaya (TC)

Dimana
1 Detik Cahaya = 300.000km
1 Thn Cahaya = 9.467.280.000.000km

Keluar dari Tata Surya kita. Masuklah kita ke Local Interstellar Club, dimana dalam jarak 4th TC kita baru akan sampai ke Tata Surya tetangga terdekat kita dimana ada Bintang seperti matahari dengan nama Centauri.

Keluar dari Alpha Proximus Centauri kita akan ke Galaxi Bimasakti tempat dimana ada sekitar 400.000.000.000 bintang, dimana diameter Galaxi ini sekitar 120.000th TC, lanjut ke Galaxi tetangga terdekat kita yaitu Galaxi Andromeda berjarak 2.500.000th TC, dimana Andromeda luasnya 200.000th TC, yang diisi oleh 1.000.000.000.000 bintang.

Keluar dari Local Interstellar Grup yang diisi sekitar 54 Galaxi, kita ke Virgo Super Cluster, dimana disini akan ada sekitar 2000 Galaxi lainnya seperti Bimasakti ataupun Andromeda yang mana adalah 2 diantaranya.

Keluar darisini kita akan masuki Laniakea Super Cluster, dimana berisi sekitar 100.000 Galaxy dengan rentang jarak sekitar 520.000.000th TC.

Keluar lebih jauh, dimana Laniakea Super Cluster hanyalah ibarat setitik debu, kita akan sampai di Ubservable Universe yang luasnya adalah sekitar 93.000.000.000th TC. Dimana pengetahuan dan observasi para ilmuan terbatas hanya sampai disini
___

Dari wahyu Allah.

Didalam Agama kita, dijelaskan bahwa langit ada 7 lapis, dimana luas langit pertama apabila dibandingkan dengan langit kedua adalah ibarat langit pertama adalah cincin, yang dibuang ke padang pasir, dimana luas padang pasir tersebut adalah luas langit kedua, begitu seterusnya hingga langit ke 7.

Diatas langit ke 7, maka kita akan sampai di Sidratul Muntaha, tempat Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukan perjalanan Miraj, dimana luasnya seluas padang pasir dimana ke 7 langit hanyalah cincin yang ada dipadang pasir.

Diatas Sidratul Muntaha, ada lautan besar dimana luasnya Sidratul Muntaha dan kesemua langit, hanyalah ibarat cincin yang dibuang di padang pasir.

Diatas lautan ini, ada Arsy, yang luasnya juga ibarat kesemua tadi hanyalah cincin yang ada di padang pasir. lalu diatasnya Arsy ada Allahhu AKBAR. 

*****

Lalu kembali kita ke bumi, bagaimana kemudian ada seseorang yang berada di dalam butiran bumi yang bernama “Akbar”, bernama “Agung”, dll.. Dimana ini seperti pengkerdilan terhadap Asma wa Sifat Allah. Ini merendahkan dan penghinaan nyata terhadap Asma Wa Sifat, kebesaran, keagungan Allah, hu AKBAR.

Lalu selain cacat dan rusaknya Tauhid Asma Wa Sifat, dimana letak Aqidah kita, Tauhid kita, Keyakinan kita, ketika kita mendengar Allahu Akbar (Adzan) dan kita santai santai saja, ketawa, kerja, main, seakan akan Allahu Akbar disini tidak ada artinya, tidak ada bergetar, bergemetar, takut, takluk, tunduk, dan segera bergegas memenuhi panggilannya. seruan langsung bagi kita untuk segera menyembah Allah hu AKBAR.

Dimana sanjungan lisanmu kala zikir berjamaah, kala bersalawat berjamaah yang manis manis itu, namun kamu pakai lafadz Allahu Akbar, Laa Illaha Illallah ketika…. Ups! 

-End of Article-

 

..Wallahu a’lam..