...

Idul Adha = Sapu Jagad

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Beredar dimedsos anjuran membaca Doa Sapu Jagad pada Hari Hari Tasyrik, benarkah demikian?
___

Kenapa hal ini bisa terjadi, jika ditarik runutannya ini adalah kebodohan, kejahilan. Betul, bahwa pada hari hari Tasyrik perbanyaklah “segala amalan” (semua amalan secara umum). Silahkan Takbir sebanyak banyaknya, Dzikir sebanyak banyaknya, Istighfar sebanyak banyaknya, Berdoa Maslahat, Berdoa Mas’alah sebanyak banyaknya dll. Tetapi karena ngaji jarang, nuntut ilmu malas, belajar agama susah, maka terbataslah pengetahuannya tentang luasnya Takbir, luasnya Dzikir, luasnya Doa Doa, yang taunya ya mungkin Sapu Jagad saja, atau Favoritnya ya Sapu Jagat saja. Kemudian digaungkankah mari perbanyak Sapu Jagad.

Jika demikian pemahamannya
tentulah = Keliru.

Sama seperti misal, karena kebodohan saya, yang taunya hari baik itu malam jumat, surat hafalan saya, surat favorit saya, Al Ikhlas, maka saya buatlah ibadah membaca surat Al Ikhlas tiap Malam Jumat, ini tentu keliru.

Karena, Ibadah Butuh Dalil, Tata Cara, Waktu, Jumlah, atau Penggabungan dari 2 Ibadah atau lebih, Butuh Dalil.
___

Tetapi Doa ini diamalkan oleh Tabiin dan Tabiut Tabiin, dimana Tabiin, Tabiut Tabiin tentu lebih Alim dari pada kita. Ini sudah cukup menjadi alasan kita, untuk amalkan saja Doa Sapu Jagat pada Hari Hari Tasyrik ini.

Tentu tidak demikian, karena Ibadah sandarannya adalah Al Quran dan As Sunnah yang dipahami dan diimplementasi Para Sahabat, bukan Para Tabi'in, Tabiut Tabi'in. Karena yang dijamin benar (Ibadahnya) adalah pemahaman Ibadahnya yang Ijma dari Para Sahabat, bukan Tabi'in, Tabiut Tabi'in. (Tanpa mengecilkan Iman dan Ibadah mereka).

Lagipula Tabi'in, Tabiut Tabi'in melakukan banyak amalan pada Hari Tasyrik ini, bukan hanya memperbanyak Sapu Jagat, justru dengan menyandarkan perbuatan ini kepada Tabi'in, Tabiut Tabi'in, justru kita mengekerdilkan amalan amalan mereka yang lain, seakan mereka hanya melakukan “Sapu Jagat” saja.
___

Silahkan saja amalkan Doa Sapu Jagat ini pada Hari Tasyrik atau hari hari lain, tetapi jangan khususkan sesuatu yang umum, tetapi juga jangan hanya pada Hari Tasyrik sedangkan pada hari lain tidak pernah mengamalkan doa Sapu Jagat. 

Adapun seandainya tetap mau dikhususkan, maka wajib perlu dalil. Dan seandainya dalil tersebut ada, maka, silakan. Tetapi jika seandainya dalil tersebut tidak ada, maka, jangan dikhususkan. 
____

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Rabbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar”. [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka]”
(QS. Al Baqarah: 200-201).

Adapun dalil di atas adalah untuk orang-orang yg baru selesai mengerjakan manasik haji


..Wallahu a’lam..