...

Fitrah VS Fitri

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Inilah sebabnya jika ada kekeliruan “mikro” dalam memahami agama, yang berujung kesalahan fatal “makro”.

Karena yang tepat Idul Fitri sebenarnya adalah kembali fitri = merayakan kembali makan (Fitri = Makan), kembali makan setelah sebulan kemarin berpuasa. Bukan kembali fitrah, bukan kembali suci.

Fitri atau Makan dalam bahasa Arab disini, terpeleset makna dan menjadi sesat pemahaman menjadi fitrah atau suci, padahal ini keliru. Fitrah ini dikait-kaitkan atau pemahaman keliru akan sebuah dalil yang cenderung cocoklogi dimana jika sudah berpuasa maka terhapuskanlah dosanya, dan kembali fitrah, suci, (Zero Dosa).

Padahal memahami Dalil ada ilmunya.
Padahal Dalil, bukan hanya ada satu itu saja yang kemudian dipahami secara serampangan, jika sudah berpuasa selama sebulan, maka dihapuskanlah semua dosanya dan kembali fitrah, kembali suci.

Ada dalil-dalil lain yang perlu juga dinukil, dan dipahami dengan benar, sebagaimana dipahamkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan Para Salafush Salih memahami ini. Dimana dosa-dosa besar diampuni Allah lewat jalur taubat dan penyesalan. Dimana banyak jalan dosa diampuni ketika melakukan ibadah-ibadah tertentu, yang dimaksud disini adalah dosa dosa kecil.

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang untuk mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). [An-Nisa 31]

Bagaimana mungkin, orang yang Membunuh, melakukan Riba, Zina, dll diampuni cuma karena menahan lapar dan haus, padahal orang tersebut tidak menyesal, tidak bertaubat, dan habis hari raya kembali melakukan dosa dosa tersebut? Pemahaman kembali fitrah ini tentu pemahaman yang kerdil.

Betapa sia-sianya mereka yang berpuasa namun tidak menjauhi dosa-dosa besar, mereka menahan lapar dan haus, tetapi Riba, Ghibah, menonton Aurat dll. Sedangkan sebagaimana dalil yang juga mesti dipahami dengan benar dimana dosa-dosa kecil disini akan diampuni ketika kita berpuasa jika dosa-dosa besar kita jauhi. Lalu bagaimana dengan dosa dosa besar kita? Dengan cara menyesal, tidak diulangi lagi, tidak didekati, dan bertaubat. Inilah yang benar.

Sedangkan, tidaklah benar, Idul Fitri setelah lapar dan haus, plus tetapi tidak meninggalkan dosa-dosa besar dan otomatis kita masuk ke Idul Fitri dengan keadaan fitrah, suci. Ini keliru.


..Wallahu a’lam..