...

E=mc²

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Persamaan E=mc² menunjukkan bahwa massa dan energi adalah entitas yang sama. Persamaan ini mendobrak pemikiran ilmuwan terdahulu yang meyakini bahwa massa dan energi sama sekali tidak berkaitan.

Persamaan E=mc² adalah rumus kesetaraan energi dan massa. E adalah energi yang diukur dalam satuan Joule, m adalah massa yang diukur dalam satuan gram, dan c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa yang memiliki besaran 300.000.000 m/s atau 3.10^8 m/s. Persamaan tersebut dapat dibaca sebagai energi sama dengan massa dikalikan kecepatan cahaya kuadrat.

Cahaya atau foton memang tidak memiliki massa, namun memiliki momentum sehingga dapat menambah energi. Jika suatu benda bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, massa benda tersebut akan bertambah. Inilah yang disebut dengan relativitas dimana kerangka pengamatan sangat penting.



Bagaimana, bingung?

Persamaan atau rumus ini ditemui oleh Albert Einstein, salah satu fisikawan terkemuka di dunia. Rumus tersebut menjadi fenomenal sepanjang abad 20.

Persamaan atau rumus ini sebagian besar dari kita tidak mengerti dan memahaminya. Hanya sebagian kecil dari kita yang mengerti tentang ini, yaitu para ilmuwan, akademisi, scientist fisika, atau orang-orang pintar dan cerdas lainnya.

Begitupula dengan agama ini, sebagian besar dari kita tidak mengerti dan memahaminya, hanya sebagian kecil dari kita yang mengerti tentang agama ini, aqidah beragama, tauhid dan, lainnya. Hal tersebut telah kita bahas pada materi sebelumnya.

Padahal sebenarnya rumus untuk memahami agama ini, tidaklah serumit persamaan E=mc², melainkan sangatlah mudah, cukup dengan rumus “1 + 1 = 2”.

Tidak perlu menjadi ilmuwan, akademisi, Ulama, Ustadz, atau bergabung di ormas Islam tertentu, bahkan anak SD kelas 1 tau bahwa “1 + 1 = 2”.

Ketika Allah yang berfirman, Rasulullah yang bersabda, maka sama dengan “Sami’na wa atho’na”, semudah itu.

Ketika kita tau, paham dan yakin bahwa Allah Azza wa Jalla pencipta langit dan bumi, pencipta jagat raya, pencipta diri kita, memberikan rezeki-Nya, pemilik alam semesta, dan kita tau, paham serta yakin bahwa bahwa Rasulullah ﷺ adalah utusan-Nya, bahkan katanya sudah bersaksi (Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah ), kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, maka kita sebagai seorang Muslim harus dengar dan kita taat. Semudah itu.



Jika orang pintar ilmu dunia dengan tau, mengerti, dan paham rumus E=mc²,  seorang Muslim cukuplah dia dengan memahami rumus “1 + 1 = 2”, maka pintarlah dia.

Seseorang yang tau “1 + 1 = 2”

Maka sama dengan Pintar dia

Seseorang yang tidak tau “1 + 1 = 2”

Maka sama dengan Bodoh dia

Kepintaran dunia, kecerdasan dunia, kesuksesan dunia, paham persamaan E=mc², ternyata tidak ada gunanya, sia-sia, dan bahkan niscaya dipastikan celaka jika tidak paham bahwa “1 + 1 = 2”.

Orang-orang pintar dunia, cerdas, pemenang nobel, penemu, orang sukses, pebisnis sukses, kaya raya, mapan, terkenal, berpangkat tinggi, berjabatan tinggi, maka sejatinya bodohlah dia apabila orang ini tidak tau tentang Allah dan Rasul-Nya, tidak tau bahwa “1 + 1 = 2”.

Orang-orang yang kelihatannya tidak pintar dalam hal dunia, tidak cerdas, tidak paham E=mc², tidak kaya raya, tidak mapan, tidak terkenal, tidak sukses, maka sejatinya dia orang yang cerdas, pintar, sukses, apabila orang ini tau tentang tauhid, tau tentang Allah dan Rasul-Nya, tau bahwa “1 + 1 = 2”. 

Namun, ada yang jauh lebih buruk.

Yaitu, ada orang orang pintar yang tau betul dan pasti bahwa “1 + 1 = 2”, tetapi anehnya dia tetap masuk Neraka.

..Wallahu a’lam..