...

Dua Ulama Tentang Qunut Subuh

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Disebutkan oleh seorang Da'i

Menukilkan dari Sebuah Kitab
Tentang Pembahasan 2 Orang Ulama Besar mengenai : "Qunut Subuh"
_____

Imam Malik berkata ke Imam Syafe'i :

"...Yaa Muhammad, kenapa engkau memahami dan mensyariatkan Qunut Subuh secara terus menerus, sedangkan Rasul shallallahu alaihi wasallam tidak mengerjakannya..."
_

Imam Syafe'i berkata :

"...Izinkan aku bertanya Yaa Sheikh
Apakah seandainya, jika Ibadah Shalat Malam atau Ibadah Puasa Senin/Kamis dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hanya sekali saja... Maka apakah lantas difahami Ibadah Shalat Malam, Ibadah Puasa Senin Kamis hanya dilakukan sekali saja, atau boleh dilakukan lebih dari sekali...?"

"... Walaupun seandainya, Nabi shallalalahu alaihi wasallam hanya melakukan Qunut satu kali saja seumur hidupnya, inilah salah satu yang menjadi dasarku pemikiranku untuk terus menerus melakukan (Qunut Subuh)..."

******************************

Imam Syafe'i tidak diragukan lagi merupakan Ulama Besar rujukan Umat Islam seluruh Dunia.. Seorang Alim Besar.. Salah Seorang Imam Ahli Fiqih.. Salah Seorang Mustahid, dan Mujadid Besar Kaum Muslimin

Namun

Perkataan Imam Syafe'i
Perbuatan Imam Syafe'i
Bukanlah Dalil

Tidak seperti Para Sahabat yang memiliki keutamaan besar dijamin Masuk Surga. Imam Syafe'i tidak memiliki keutamaan tersebut, tidak ada jaminan Imam Syafe'i Pasti Benar, Imam Syafe'i TIDAK DIJAMIN pasti Masuk Surga

Imam Syafei bisa benar
Imam Syafei bisa salah
_____

Lantas

Bagaimana kita lihat perilaku Para Sahabat, semisal perilaku Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, ataupun Sahabat Sahabat lainnya....

Adakah dari mereka Para Sahabat yang kita temui dan dapati melakukan Ibadah Qunut Subuh secara terus menerus?

Tidak Ada
_

Adakah dari mereka Para Sahabat, terluput dari sebuah Ibadah, jika memang ibadah itu di Syariatkan dilakukan secara terus menerus?

Tidak Mungkin
_

Adakah Imam Syafei diartikan lebih Taat, lebih beribadah, lebih berilmu, lebih tinggi, lebih mulia, dibandingkan Abu Bakar, Umar, atau Sahabat lainnya?

Tentu Tidak
_____________

Imam Syafei boleh boleh saja seandainya berpendapat dan memegangi Ibadah Qunut Subuh terus menerus

Namun apabila dalam (satu hal) Rangka Ibadah, ada Pendapat yang menyelisihi Allah dan Rasulnya, menyelisihi Para Sahabat, maka tentu kita kembalikan kepada Allah dan Rasulnya

Seperti Imam Syafi'i sendiri pernah berkata bahwa :

"...Pendapatku Adalah Al Quran dan As Sunnah. Jika ada pendapatku yang menyelisihi Al Quran dan As Sunnah maka buanglah pendapatku ke balik tembok..."

 

..Wallahu a'lam..