...

DISCOMFORT ZONE

Artikel - 5 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

DISCOMFORT ZONE

Ada perbedaan pemaknaan terhadap “Comfort Zone” kita dapati ada di tengah orang-orang awam. Sebagian diantaranya mengatakan “seseorang harus keluar dari zona nyaman untuk mencapai sesuatu yang lebih baik”. Sebagian lain mengatakan “merupakan kebodohan jika seseorang beranjak keluar dari zona nyaman, buat apa lagi keluar jika sudah berada pada posisi yang baik dan aman”. Padahal maknanya bukanlah itu. 

********************

Sebenarnya “Comfort Zone “, istilah ini dikenali dan dipelajari dalam ilmu psikologis, sebuah metode manipulatif atau kebohongan terselubung, tergantung dari suatu maksud untuk sampai kepada sebuah tujuan tertentu. 

“99% comfort, feels good”
“1% discomfort, reveal the truth”

“Kenyamanan, terasa menyenangkan”
“Ketidaknyamanan, membuka kebenaran”

____________________

Jika berharap sesuatu berakhir baik, maka pergunakanlah -> psikologi kenyamanan, jika ingin sesuatu berakhir dengan benar maka pergunakan -> psikologi ketidaknyamanan. 

Jika kita membuat seseorang dalam keadaan tidak nyaman, dalam tekanan, dalam serangan, maka seseorang tersebut tidak akan bisa memproduksi hormon otaknya dengan maksimal, sesaat tidak mampu berfikir rasional, dan tidak akan mendatangkan output yang diharapkan secara maksimal.

Coba pergunakanlah psikologi kenyamanan, “SIT”, dudukkan seseorang di tempat yang tenang, damai, dudukkan dia dekat pintu, jangan dudukan dia pada bagian sudut atau pojok, berikan ruang yang nyaman untuknya bergerak, isi perutnya dengan makanan dan minuman, di mana sebenarnya seseorang ini sedang dimanipulasi dengan kenyamanan. 

Coba pergunakan psikologi kenyamanan, “SPEAK SLOW”, berbicaralah perlahan, dengan nada rendah, berbicaralah dengan lembut dan “empuk”,  ini merupakan salah satu cara hipnotis yang mampu merelaksasi seseorang, menenangkan seseorang, di mana sebenarnya seseorang ini sedang dimanipulasi dengan kenyamanan.

Coba pergunakanlah psikologi kenyamanan, “SOCIAL”, tanyakan padanya dari mana dia berasal, asli mana, dari mana, minta dia bercerita tentang diri mereka, ini akan membangun asosiasi yang baik, membuat mereka merasa memiliki koneksi secara sosial, di mana sebenarnya seseorang ini sedang dimanipulasi dengan kenyamanan.

____________________

SIT, dudukkan seseorang dengan posisi yang nyaman, tinggi, jangan “pojokkan” atau “sudutkan” posisinya, ini akan memanipulasi mereka dengan rasa nyaman.

SPEAK SLOW, bicaralah dengan perlahan dan nada rendah, berbicaralah di bawahnya, merendah, tinggikan mereka, ini akan memanipulasi mereka dengan rasa nyaman.

SOCIAL, bahas tentang dirinya, latar belakangnya, urusannya, kepentingannya, topik yang disenanginya, ini akan memanipulasi mereka dengan rasa nyaman.

********************

Sebaliknya, jika kita hendak menyampaikan sesuatu dengan benar, maka terkadang harus kita pergunakan -> psikologi ketidaknyamanan. 

Dudukkan seseorang dan sampaikan kesalahannya, seseorang tersebut mungkin akan merasa terpojok dan tersudut, sampaikan juga dengan nada yang keras, tegas, pasti seseorang itu akan merasa tidak tenang dan juga tidak aman. Tidak usah pedulikan faktor lingkungan selain serang titik kekeliruan, maka seseorang ini pasti tidak akan merasa nyaman.

99% dari kenyamanan akan berujung kepada hasil akhir yang diinginkan. Sedangkan 1% dari ketidaknyamanan akan menghasilkan akhir yang dibenarkan. 

99% di antara metode psikologis yang diperlakukan orang lain kepada kita, membuat kita merasa nyaman dalam setiap kesalahan, dengan hasil akhir sesuai harapan yang orang lain inginkan terhadap kita. Sebaliknya hanya 1% dari metode psikologis yang diperlakukan orang lain kepada kita, yang jujur mengingatkan agar kita tidak merasa nyaman dengan kesalahan kita, dengan hasil akhir yang benar untuk kita.

99% di antara kita akan memakai cara nyaman, untuk mencapai tujuan tertentu yang mereka anggap baik. Sebaliknya hanya 1% di antara kita yang akan menempuh dengan cara tidak nyaman demi tujuan mendapati hasil akhir yang benar.

********************

Ini sangat paralel dengan firman Allah di dalam sebuah hadits qudsi, di mana banyak sekali (999) manusia yang akan masuk Neraka disebabkan kesalahan, dimanipulasi atau terlena dengan kenyamanan. Sedangkan hanya ada sedikit sekali (1) manusia yang akan masuk Surga disebabkan dia mampu menerima kebenaran, walaupun harus menerima ketidaknyamanan.

Ini sangat paralel dengan kenyataan, betapa banyak yang sibuk dengan kenyamanan, dimanupulasi dengan kenyamanan, yang mana ini sekaligus menjadi pengetahuan bagi kita, ini adalah tanda kita sedang condong kepada kesesatan. Sedangkan paralel juga dengan kenyataan, betapa sedikit yang mau menempuh ketidaknyamanan, tidak tertipu menyikapi ketidaknyamanan, yang mana ini sekaligus menjadi pengetahuan bagi kita, ini adalah tanda kita condong kepada kebenaran.

Betapa ruginya orang-orang yang ditipu kenyamanan dan berada dalam kesalahan. Betapa lebih meruginya orang-orang yang setelah datang kebenaran dan mungkin karena terasa tidak nyaman, mereka tidak sadar, mereka memilih yang aman dan nyaman, namun sebenarnya mereka sedang tenggelam dalam kesalahan.

..Wallahu a’lam..