...

Desember 2023

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Sekarang sudah masuk bulan Desember 2023.

Waktu kita sebagai “manusia bebas” tinggal 7 tahun lagi. 

 

Banyak yang tidak tau dan bertanya, “memangnya kenapa 7 tahun lagi?”, “ada apa 7 tahun lagi?” yaitu tahun 2030, ada apa di tahun 2030?

 

Pernah saya singgung, bahwa untuk menjadi kaya di zaman sekarang (lewat jalan yang halal) tidaklah lagi memungkinkan. Dahulu Para Sahabat, Para Kaum Muslimin banyak yang kaya raya (halal) dengan sistem/cara muamalah dan dagang yang halal. Adapun kini, dengan segala sistem yang ada, untuk menjadi kaya (lewat jalan yang halal) sudah tidak lagi memungkinkan.

 

Pernah saya singgung, bahwa untuk menjadi kaya di zaman sekarang, semua pasti akan menyentuh hal yang haram. Perhatikan jalan orang-orang kaya raya itu memperoleh kekayaannya. Lewat jalan riba, jual kemaksiatan, jual khamr, korupsi, kolusi, nepotisme, mark up, cuci uang, judi, saham, ghoror, maisir, makan hak orang lain, masuk ke jalur politik kotor, dekat dengan penguasa untuk kelancaran perizinan usaha usaha monopoli, suap untuk mendapat tender, zalim, dll.

 

Pernah saya singgung, bahwa diluar itu (diluar cara haram), maka kita tidak lagi bisa kaya raya, maksimal kita hanya bisa pada level menengah, sekedar cukup, atau sedikit diatas cukup. 

 

Banyak yang belum tau bahwa dijelaskan pada bahasan didalam “World Economic Forum” bagaimana skenario dunia akan berubah nanti pada 2030.

 

Setelah 2030, maka semua pintu masuk untuk menjadi kaya sudah tertutup. Kesempatan untuk menjadi orang kaya akan sirna. Karena mereka (Kaum Elite, Konglomerat) yang kaya, dan mereka secara total bisa mengontrol kita dengan penuh.

 

Perlu diketahui bahwa Covid-19 (kemarin) hanya awal dari ini semua, hanya trial, uji coba (Kaum Elite, Konglomerat) bagaimana simulasi pengontrolan terhadap manusia.

 

Mereka (Kaum Elite, Konglomerat) akan mendikte semua hal, mulai dari ideologi, agama, kepercayaan, pendidikan, keuangan, tontonan, budaya, bahkan nanti sampai pada level makanan apa yang harus kita makan.

 

Tanpa disadari agenda mereka sudah menjalar kemana-mana, kebutuhan primer sudah dipegang mereka, hasil bumi, beras, kelapa sawit, gandum, tepung, minyak bumi, air, listrik. Kebutuhan ekonomi dan sistemnya sudah dikendalikan perbankan modern (Riba), kebutuhan akan tempat tinggal, tanah, rumah, properti, KPR, sudah dipegang mereka. Aset kepemilikan dan uang didompet kita diserap via dompet digital, jaminan hutang, tuntutan membayar pajak, tuntutan membayar premi asuransi, tersedot iming-iming judi online, dll.

 

Fokus kita telah dialihkan lewat metode “Gladiator Thief”, orang-orang dijejali dengan hiburan (nonton pertunjukan gladiator), disaat rumah-rumah mereka dirampok. Fokus kita dialihkan lewat hiburan, entertainment, tontonan, informasi, berita, game, dll, disaat agenda mereka untuk memiskinkan kita dan melipat gandakan kekayaan mereka, sedang dijalankan.

 

Kita dijauhkan perlahan-lahan dari agama, lewat sekularisme, modernisme, atheisme, bergolong-golongan, kaum-kaum agama diadu domba, dipecah dari dalam, aliran sesat buat-buatan, dll.

 

Pemikiran kita di doktrinasi lewat kurikulum pendidikan, lewat sekolah-sekolah, lewat kampus-kampus, membentuk kita menjadi karyawan, pembantu, budak bagi para konglomerat.

 

Kita dijebak di dalam sangkar simpanse (chimpanzee’s cage), dimana mereka cuma memberi kita pisang, padahal dari apa yang kita lakukan, mereka bisa mendapat banyak uang. Membantu mereka menciptakan uang, mengumpulkan banyak uang, dimana kita diupahi dengan sangat sedikit (perbudakan modern).

 

Kita dijebak, ketika melihat gedung-gedung tinggi, hanya maksimal pada level pemikiran ingin kerja jadi karyawan (budak) di gedung tersebut, bukan terpikir bagaimana ingin memiliki gedung itu, perusahaan itu.

 

Kita dijebak, di zona “middle trap income”, kaum menengah, dimana kaum menengah adalah pasar, customer, buyer, pembeli, dari produk-produk mereka Kaum Elite, Konglomerat. Kita bahkan dibuat semaksimalnya agar tidak mampu lepas dari jerat middle trap income, yang harus terus butuh dengan mereka.

 

Kita dijebak, didalam matrix yang mereka (Kaum Elite, Konglomerat) ciptakan, dimana kita dijebak didalam pola pikir harus butuh terhadap mereka, nikah harus KPR, harus punya rumah, harus kredit mobil, harus pakai paylater, harus hutang kepada mereka, harus pakai produk mereka, harus jadi budak mereka.

 

Dimana pada tahun 2030, adalah dimana semua  yang mereka agendakan sudah lengkap, pintu untuk keluar dari jebakan kemiskinan ini sudah tertutup. Kita akan secara penuh menjadi “budak” bagi mereka (Kaum Elite, Konglomerat).

 

__________

 

Bagaimana cara untuk lepas dari itu?

Maka jadilah orang kaya, lepaskan diri, keluar dari jebakan, atau matrix mereka. 

 

Lantas apakah ada orang biasa, yang berhasil kaya dan keluar dari jebakan matrix Kaum Elite, Konglomerat itu?

 

Tercatat ada 2 orang yang berhasil yaitu :

 

1. Ettore Buggati, dan

2. Ferruccio Lamborghini

 

Dua orang ini, adalah orang-orang biasa, yang berhasil melepaskan diri dari jebakan dan matrix buatan Kaum Elite, Konglomerat. Mereka berhasil keluar dari kemiskinan, menembus keluar dari jebakan matrix kemiskinan. Dua orang ini berubah dari customer, dari buyer, menjadi creator, mereka tidak sekedar mau berada didalam pasar, tetapi merekalah yang menciptakan pasar.

 

Dua orang ini telah keluar dari matrix karyawan, “budak”, dan dengan pemikirannya, hasil buah karyanya, menjadi konglomerat, yang malah mempekerjakan karyawan, memiliki “budak”. Kini mereka telah terbebas dari matrix setelah mereka kaya raya menjual saham kepada Rimac, Porsche, dan Volkswagen Group Ltd.

 

Contoh lain tentu banyak, misal Brian Acton, Jan Koum (pemilik Whatsapp) yang sebelumnya karyawan (budak) di Yahoo!, dll. Kini berhasil keluar dari matrix, kaya raya setelah menjual Whatsapp-nya ke Facebook.

__________

 

Jadi orang kaya memang kelihatannya gampang, berbicara memang gampang, tetapi tentunya ini sulit dilakukan. Ada berbagai macam kesulitan super berat yang mesti dihadapi untuk bisa keluar dari jebakan matrix kemiskinan diatas dan menjadi kaya. Tentunya perlu pemikiran jenius, pemikiran cerdas, perlu pola pikir yang sehat, perlu kerangka berfikir, perlu sistem, perlu ilmu, untuk keluar dari pola pikir hasil doktrinasi Kaum Elite dan Konglomerat yang ingin kita tetap menjadi budak mereka.

 

Beberapa diantaranya, kedepannya akan kita bahas, agar kita semakin memahami, dan bisa selamat dari jebakan hidup, atau hidup sebagai budak dibawah pengendalian Kaum Elite, atau Konglomerat sebagaimana diatas. Dimana, sebelum ini total akan terjadi di tahun 2030, atau sekitar 7 tahun lagi.

 

********************

 

Namun, didalam agama, kita tidak diperbolehkan untuk menakut-nakuti, membawa berita, menyampaikan informasi, menyebarkan ketakutan akan dunia.

 

Jika mau menakut-nakuti manusia, berikanlah mereka ketakutan tentang akhirat. Karena perihal akhirat, alam kubur, padang masyar, mizan, siksa neraka, jauh lebih menakutkan dari sekedar ketakutan akan dunia.

 

Karena perihal dunia, belum tentu umur kita sampai 2030. Perihal dunia, tidak kaya raya juga tidak masalah, tidak apa-apa (daripada harus menempuh cara yang haram). 

 

Adapun justru yang menakutkan adalah, ketika kita salah menjalani dunia. Karena yang menakutkan sesungguhnya adalah perihal Akhirat, ketika kita menjalani dunia sekedar mengejar kesuksesan / kekayaan, namun menempuh riba, judi, ghoror, maisir, jual miras, jual kemaksiatan, suap, korupsi, monopoli, dzalim terhadap sesama manusia, dzalim kepada Allah, inilah yang sesungguhnya berbahaya, inilah hakikat kemiskinan yang sesungguhnya kelak, inilah yang mesti kita lebih takut.

 

Bagaimana penyikapan kita perihal muamalah dunia dan penyikapan kita terhadap perihal akhirat, serta keseimbangan dalam memahaminya, menjalaninya, akan kita bahas dengan presisi secara berkala, pada kesempatan yang selanjutnya di MJL 2024, Insya Allah.


 

..Wallahu a’lam..