...

Cukupkan Sunnah, Tidak Menantang Fitnah

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Pada Zaman Sahabat (Zaman Salaf), kita dapati Para Sahabat mencukupkan dengan Sunnah, (Al Quran dan As Sunnah), mencukupkan dengan Qolallah, dan Qola Rasul

Pada Zaman Sahabat (Zaman Salaf), kita dapati Para Sahabat tidak ada satupun yang mendatangi, atau menantang Fitnah. Kita dapati riwayat Shahih, Dalil Larangan menantang, mendatangi Fitnah, dimana Nabi shallallahu alaihi wasallam memarahi dan melarang Umar yang membaca, membuka buka Kitab Taurat, memerintahkan Umar untuk mencukupkan kepada Allah dan Rasulnya

Pada Zaman Sahabat (Zaman Salaf), kita dapati Para Sahabat tidak ada satupun yang mendatangi, atau menantang Fitnah. Kita dapati atsar, dimana Ibnu Mas'ud, Anas, Khudri, dan Sahabat lainnya sangat amat berharap tidak bertemu dengan Dajjal, sangat amat tidak berharap kedatangan Dukhan

Pada Zaman Tabiin / Tabiut Tabiin (Zaman Salaf), kita dapati Imam Muslim, juga Imam Tirmidzi berdiri, beranjak keluar dari sebuah Majelis yang terindikasi Syubhat, terindikasi mendakwahkan Fitnah. Kita dapati Imam Ahmad menutup kedua telinganya ketika berjalan melewati sebuah Majelis Syubhat. Cerminan sikap sangat berhati hati, sangat takut dengan larangan Nabi shallallahu alaihi wasallam, sangat takut akan Syubhat dan Fitnah yang menyambar nyambar, kemudian berpotensi masuk kedalam kepala, tanpa kita sadari

Pada Zaman Sahabat, Zaman Tabiin, Zaman Tabiut Tabiin (Zaman Salaf), kita dapati Dalil Shahih yang melarang mendatangi, menantang nantang Fitnah. Kita dapati tidak ada satupun Sahabat (bahkan sekaliber Umar), tidak ada Tabiin, tidak ada Tabiut Tabiin, Imam Imam, Alim Ulama Salaf yang mendatangi atau menantang nantang fitnah

Pada Zaman Sahabat, Fitnah didapati berkeliaran diluar rumah. Pada Zaman Tabiin, Zaman Tabiut Tabiin (Zaman Salaf), Syubhat itu berkeliaran diluar rumah. Para Salaf hanya mencukupkan dengan Al Quran dan Sunnah, mencukupkan dengan Nabi, dengan Para Ulama, Guru yang Tsiqoh, tidak pergi keluar rumah, mencari cari, coba coba, mendatangi Syubhat mendatangi Fitnah

*****************************

Adapun

Kita yang hidup pada Zaman sekarang, sebagian besar tidak mengetahui adanya Dalil Larangan mendatangi, menantang Fitnah dan Syubhat

Kita yang hidup pada Zaman sekarang, seharusnya mengetahui untuk mencukupkan kepada Al Quran dan As Sunnah, Ala Fahmi Salaf, cukupkan kepada Sumber Ilmu yang jelas, referensi Ilmu yang Tsiqoh, dan tidak perlu mendatangi, menantang Fitnah dan Syubhat
_____

Adapun

Kita yang hidup pada Zaman sekarang, Fitnah dan Syubhat tidak lagi hanya didapat dari luar rumah. Dimana kita cukup tidak perlu keluar rumah, tidak perlu mendatangi, tidak perlu menantang Fitnah dan Syubhat

Kita yang hidup di Zaman sekarang, Fitnah dan Syubhat tidak lagi hanya didapat dari luar rumah. Melainkan Fitnah dan Syubhat sudah mendatangi rumah kita, sudah masuk ke kamar kita, sudah kita pegang di genggaman tangan kita

Kita yang hidup di Zaman sekarang, bagaimana mengerikannya Fitnah dan Syubhat itu, sudah tidak perlu lagi didatangi. Melainkan sudah mendatangi kita, masuk ke rumah kita, ke kamar kita, bahkan kita pegang di genggaman tangan kita

Kita yang hidup di Zaman sekarang, bagaimana mengerikannya Fitnah dan Syubhat sudah dengan mudahnya mendatangi kita dalam bentuk ⤵️

⛔Channel Youtube, Ruwaibidhah
⛔Channel Youtube, Syubhat dan Fitnah
⛔Broadcast WA artikel Agama HOAX
⛔Forward  WA artikel Agama HOAX
⛔Grup WA / Grup Telegram, Syubhat
⛔Timeline Facebook / IG / Youtube
⛔Ustadz Ustadz Palsu
⛔Ulama Ulama Palsu
⛔Artikel Facebook
⛔Story Facebook
⛔Feed Facebook

Kita yang hidup di Zaman sekarang, bagaimana mengerikannya Fitnah dan Syubhat sudah dengan mudahnya masuk ke dalam rumah kita, masuk kedalam kamar kita, tergenggam di tangan kita, kemudian tanpa disadari Fitnah dan Syubhat itu masuk kedalam kepala kita

Wa innanillahi

******************************

Saya hampir pastikan lebih dari 90% - 95% Informasi berkenaan dengan Agama yang masuk kerumah rumah kita melalui media media diatas, dimana semua orang awam dan bodoh bisa berbicara mengurusi urusan Umat adalah Syubhat dan Fitnah

Betapa Fitnah dan Syubhat ini bukan lagi harus didatangi, melainkan betapa Fitnah dan Syubhat ini sudah mendatangi kita

Betapa hati ini lemah, pikiran ini lemah, kondisi jiwa ini lemah, dan betapa tidak terasa Fitnah dan Syubhat yang kuat itu masuk tanpa kita sadari di kepala kita

Betapa Fitnah dan Syubhat ini bukan lagi dihindari dengan cara tidak mendatangi, dengan menutup telinga

Betapa hati ini lemah, pikiran ini lemah, kondisi jiwa ini lemah. Betapa pentingnya untuk tidak membuka peluang, kesempatan agar Fitnah dan Syubhat itu masuk, dengan cara :

1. Tidak browsing (serampangan)
2. Tidak join grup agama (serampangan)
3. Tidak forward / copas (serampangan)
3. Tidak buka, nonton, lihat Medsos
4. Tidak follow, like, favorit, subscribe Medsos
5. Tutup, delete, unfollow, unlike, left medsos
(Yang berkaitan dgn Agama Tp HOAX)

Dan tindakan preventif resistantif lainnya
_____

Kawal Ketebalan Tauhid
Kawal Kedalaman Aqidah
Kawal Kematangan Manhaj
Kemurnian Tauhid, Aqidah, Manhaj

Dengan ⤵️

Mencukupkan dengan Al Quran
Mencukupkan dengan As Sunnah
Mencukupkan dengan sumber yg Shahih
Mencukupkan dengan referensi yg Jelas
Mencukupkan dengan Al Haq

Selalu Berhati Hati
Mendatangi langsung kajian ilmu
Mendatangi langsung sumber Tsiqoh
Mendatangi langsung referensi Tsiqoh

Selalu Tidak Bermudah Mudah
Tidak mendatangi, menantang Fitnah
Tidak mendatangi, menantang Syubhat
Meninggalkan, tutup pintu pintu Syubhat
Meninggalkan tutup pintu pintu Fitnah

Dan senantiasa berdoa kepada Allah
Diberi Hidayah Taufiq, dan Nikmat Salaf

..Wallahu a'lam..