...

Bin

Artikel - 3 weeks ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Bin

 

Pada usia 5 tahun :

Kita beranggapan, ayah-ku tahu semuanya

 

Pada usia 7 tahun :

Kita beranggapan, ayah tahu.

 

Pada usia 10 tahun :

Kita beranggapan, ayah tidak tahu.

 

Pada usia 12 tahun :

Kita beranggapan, ayah mungkin tidak tahu

 

Pada usia 18 tahun :

Kita beranggapan, masa begini saja ayah tidak mengerti.

 

Pada usia 24 tahun :

Kita beranggapan, aku lebih tahu dari ayah.

 

Pada usia 30 tahun :

Kita beranggapan, aku sepertinya harus bertanya kepada ayahku tentang hal ini.

 

Pada saat usia 40 tahun :

Kita menyadari, keren! Bagaimana ayah bisa melewati semua ini.

 

Pada saat usia 45 tahun :

Kita menyadari, ternyata selama ini ayah benar.

 

Pada saat usia 50 tahun :

Kita mengerti, seandainya ayah masih ada di sini, aku bisa belajar lebih banyak darinya.

 

Mungkin kita pernah membantahnya, melawannya, membentaknya, atau marah kepadanya. Mungkin kita pernah merasa lebih besar dari ayah kita, mungkin karena fisik kita, pendidikan kita, pencapaian kita, ataupun harta benda yang kita miliki, namun bagi seorang ayah, kamu adalah anak bayinya, sebagaimana dahulu ketika kita kecil dan lucu.

 

Ayah adalah seseorang yang paling mencintai kita, namun tanpa ucapan, melainkan tindakannya. Ayah adalah seseorang yang paling kita cintai, namun sekaligus orang tersulit yang bisa kita cium, orang yang sangat sulit untuk bisa kita peluk.

 

Jika kamu seorang laki-laki, jangan pernah berargumen dengan ayahmu, bahkan dalam keadaan apapun. Jika dia masih ada, katakan kamu menyayanginya, nikmatilah waktu bersamanya, ambil sebanyak banyaknya nasehat darinya.

 

..Wallahu a’lam..