Salah satu “lembaga” atau “organisasi” perkumpulan “Salaf” yang terkenal berinisial AI, mengundang Ulama besar dari Timur Tengah UAK, dan didapati viral, Ulama yang diundang ini didapati penyimpangan yang cukup fatal, penyimpangan yang sangat fundamental dari pemahaman salaf yaitu memberontak kepada Ulil Amri, atau pemerintah resmi yang beragama Islam (Muslim).
Bagaimana memahami dan menyikapi ini?
********
Pertama-tama, kita (thulab) tidak seharusnya buru-buru men”jugde” atau menilai sesuatu dari media sosial, dari potongan-potongan video, dari orang-orang yang ada kepentingan tertentu, mungkin orang-orang dengan kebencian tertentu, orang-orang yang tidak jelas, tidak ahlinya, dimana kita (thulab) disarankan mengambil, menerima, memahami sesuatu, dari Ahlinya.
___
Kedua, sangat perlu dipahami informasi tersebut diambil kapan, konteks apa, keperluan apa, untuk kasus apa, dan disampaikan kepada siapa.
Perlu juga dipahami dalam Fiqh Dakwah ada didapati perbedaan cara dalam penyampaian
Misal : Seorang Guru lembut mengajari anak-anak perihal tata cara shalat, disisi lain Guru tersebut keras mengajari anak kandungnya.
Misal : Seorang Ustadz mendalam kala menyampaikan perihal Aqidah ketika di suatu kelas dalam pesanten, disisi lain menjelaskan secara singkat pada muzakarah.
Misal : Seorang Ulama berdakwah dengan keras dan nada lantang kala Khutbah Jumat, disisi lain berdakwah dengan nada lembut dan pelan kepada para mualaf.
_
Ada kalanya Ulama-Ulama, Alim Ulama, Ustadz, Dai, Guru-Guru kita mendakwahkan dengan cara dan jawaban yang berbeda, tergantung dimana, moment apa, kepentingan apa, dan konteks apa. Ini tidak masalah, selama seseorang ini tsiqoh dan paham fiqh dakwah.
Disatu ketika membahas perihal pemahaman fundamental salaf yang patuh dan taat kepada Ulil Amri, disisi lain membahas Ulil Amri tidak perlu diikuti (pada perkara haram), ini tidak apa-apa.
Disatu perkara menjelaskan untuk mengambil solusi permasalahan A, disisi lain menjelaskan untuk mengambil solusi permasalahan dengan cara B, ini tidak apa-apa.
Dll
___
Ketiga, perlu juga dipahami bahwa Agama ini, Agama Allah, tidak perlu bantuan siapapun untuk tegak, tidak perlu dimurnikan oleh siapapun, karena agama ini Allah sendiri yang akan jamin kemurniannya dengan caraNya. Perlu juga dipahami bahwa Hidayah ini datang karena Allah saja, Allah tetap bisa memberi hidayah kepada siapapun yang dikehendakinya, walaupun seseorang ini dikelilingi kesesatan, Allah juga tetap bisa menyesatkan siapapun yang dikehendakinya walaupun hidayah bayyan disebarkan dimana mana, akan tetap kita dapati orang-orang yang sesat.
Disini, salah satu cara Allah dalam menjaga kemurnian Agama ini, Allah yang Maha Penutup Aib-Aib manusia, kadang akan tunjukkan sendiri / membuka Aib orang-orang buruk untuk agama ini, agar banyak manusia tidak tertipu.
*****
Ormas ini, Lembaga ini, Perkumpulan ini, yang mengaku diri mereka “paling” Salaf, lupa, bahwa Salaf tidaklah membuat golongan. Mereka dengan ceramahnya, jenggotnya, cingkrangnya, kitab rujukannya, ijazah Lc, Doktor, Profesornya, dengan dalih ini itu untuk membenarkan Ormasnya, banyak “menipu” umat bahwa merekalah kelompok yang “Salafi”, merekalah rujukan belajar “Salafi” Indonesia, padahal bukan. Banyak (maaf) “menipu” awam baru belajar dan thulab, dan banyak umat yang tetap tidak tau dan tidak sadar.
Kini Allah tunjukkan (lagi), Mudharat Besar bagi umat Islam dari Ormas ini, dengan menunjukkan Aib Ormas ini, dimana Ormas ini mengundang / kedatangan Ulama rujukannya yang juga didapati penyimpangan fundamental, dari definisi Muslim yang memahami agama ini sebagaimana Rasul shallallahu alaihi wasallam, dan Para Sahabat.
Ulama yang diundang ini, inisial UAK, ditunjukkan, didapati penyimpangan beratnya terkait kepatuhan terhadap Ulil Amri. Para Salaf didapati Patuh dan Taat terhadap Ulil Amri, sampai pada level dipukuli pelepah kurma, diambili harta-hartanya, tanpa melawan, mendemo, mengkudeta dll.
Ulama ini malah menunjukkan pemahamannya untuk melawan pemerintah, mendemo, tidak patuh, tidak taat dll. Sebaliknya kepada pemerintah yang baik, maka pemilu, demokrasi, nyoblos, parpol, golong-golongan dalam rangka kekuasaan, dll, tidak apa-apa.
Sekali lagi, Allah tunjukkan kepada kita bukti penyimpangan Aqidah berat dan fundamental dari “Ormas Salaf” ini lewat Ulama rujukan yang diundangnya.
Sekali lagi kita akan saksikan, Allah akan tetap memberi hidayah, membukakan hidayah bagi orang-orang yang dikehendakiNya, sedangkan bagi orang-orang yang tidak Allah kehendaki kebaikan, tetap akan tertipu, buta, tuli, bahkan terperosok, terjerembab jauh, semakin menyimpang jauh ikut kepada kesesatan “Ormas Salaf” ini.
Bagi para saudara-saudara kita yang masih taklid buta dengan Ormas ini, kelompok ini, atau nanti mau bikin parpol juga (mungkin), tidak tau, buta, tuli, tertipu jenggot, cingkrang, kitab, dan gelar akademis mereka, “seakan salaf” padahal sedang mengumpulkan massa. Semoga dengan ditunjukkannya hal ini, semoga kita semua termasuk yang Allah bukakan hidayah, dan mampu melepaskan diri dari penyimpangan, kesesatan, taklid buta terhadap ketokohan, dan kembali kepada pemahaman Salaf yang sebenarnya yaitu kembali kepada Al Quran dan As Sunnah, sebagaimana pemahaman yang diajarkan dan dipahami oleh Para Sahabat, Generasi Salaf.
..Wallahu a’lam..