Dari kata Alim, atau Ulama (bentuk Jamak)
Alim atau Ulama (bentuk Jamak) berarti
➡️ Faham, Faqih, Berilmu, Ahli, Pakar, Expert
➡️ Faham, Faqih, Berilmu, Ahli, Pakar, Expert dalam bidang Ekonomi = Alim / Ulama
➡️ Faham, Faqih, Berilmu, Ahli, Pakar, Expert dalam bidang Hukum = Alim / Ulama
➡️ Faham, Faqih, Berilmu, Ahli, Pakar, Expert dalam ilmu tertentu = Alim / Ulama
➡️ Faham, Faqih, Berilmu, Ahli, Pakar, Expert dalam bidang Agama = Alim / Ulama
Adapun pada tulisan kali ini kita membahas Alim / Ulama dalam bidang Agama
*****************************
Ada begitu banyak ciri ciri seseorang bisa pada tingkat Alim Ulama, semisal memiliki keilmuan Agama, takut kepada Allah; taat kepada perintah Allah; maupun menjauhi larangan Allah; tawadhu; dan lain lain
Namun pada tulisan kali ini, akan dibahas Alim / Ulama dalam hal keilmuan keilmuan dalam bidang Agama yang setidaknya tidaknya mesti dimiliki seorang Alim / Ulama
Alim (Satu Orang) atau Ulama (Jamak) dalam bidang Agama. Faham, Faqih, Berilmu, Ahli, Pakar, Expert, dibidang Islam, dibidang Syariat Islam, saya rangkumkan dari berbagai sumber, setidaknya minimal memiliki 18 keilmuan dalam Agama Islam diantaranya sebagai berikut
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
1. Ilmu Bahasa Arab
(Ilmu Nahwu / Ilmu Shorof dan lainnya)
Keilmuan dalam (tekstual) Berbahasa Arab mutlak sangat perlu dikuasai, dikarenakan Al Quran, Al Hadits, Agama ini berasal dari Arab (berbahasa Arab). Terlepas dari seseorang Ulama ini berbangsa Arab maupun berbangsa Non Arab
_____
2. Ilmu Kaidah Kaidah Bahasa Arab
Keilmuan dalam (non tekstual) Bahasa Arab, semisal pengetahuan keilmuan akan arti kiasan, majas, pepatah, peribahasa, makna makna tersirat yang kaya dan khas didapati didalam literatur Bahasa Arab
_____
3. Ilmu Al Quran
(Tafsir / Asbabun Nuzul Al Quran)
Keilmuan terhadap Al Quran, memiliki pengetahuan akan maksud setiap Ayat Al Quran, termasuk kapan dan sebab apa Ayat Al Quran tersebut turun, dari Tafsir dan keterangan Nabi shallalahu alaihi wasallam yang difahami Para Sahabat, dan generasi generasi awal setelahnya
_____
4. Ilmu Kaidah Kaidah Al Quran
(Nasikh, Mansukh, Mutlaq, Muqayyad)
(Muhkam, Mutasyabihat, Mahfum dan lain sebagainya)
Keilmuan Kaidah Kaidah Al Quran, semisal Ayat Al Quran yang sudah dihapus hukumnya, Ayat Al Quran yang hukumnya ada namun Ayatnya sudah dihapus, Ayat Al Quran diartikan tekstual, dan kontekstual, ayat ayat yang tafsirnya diserahkan kepada Allah saja, dan lain sebagainya
_____
5. Ilmu Istidlal Dalil Al Quran / Al Hadits
Keilmuan akan pemakaian Ayat Al Quran, atau Hadits, agar tepat, presisi, dan persis dengan sesuai konteks permasalahannya, sesuai dengan konteks kasus, sesuai dengan konteks hukum yang dimaksud
_____
6. Ilmu Hadits
(Tafsir Hadits / Asbabul Wurud Hadits)
Keilmuan terhadap Hadits, memiliki pengetahuan akan arti dan maksud Hadits yang benar, termasuk kapan dan sebab apa Hadits tersebut dimaksudkan, dari Tafsir dan keterangan Nabi shallalahu alaihi wasallam yang difahami Para Sahabat, dan generasi generasi awal setelahnya
_____
7. Ilmu Sanad Hadits
(Marfu / Mauquf, Shahih, Hasan, Tsiqoh dan lain sebagainya)
Keilmuan dan pengetahuan tentang biografi perawi, periwayat Hadits, jalur periwayatan, sampai ke Sahabat, sampai ke Nabi shallalahu alaihi wasallam
_____
8. Ilmu Matan Hadits
Keilmuan yang hampir mirip dengan Ilmu Sanad, namun dalam hal keotentikan redaksional tekstual Hadits, biografi perawi, periwayat, jalur periwayatan, sampai ke Sahabat, sampai ke Nabi shallallahu alaihi wasallam
_____
9. Ilmu Kaidah Kaidah Hadits
(Jamak / Tarjih / Takhrij Hadits dan lain sebagainya)
Keilmuan pengetahuan luas akan Hadits lain semisal, penggabungan 2 atau lebih Hadits sejenis, penyisihan 2 atau lebih Hadits yang sejenis namun bertentangan, kesimpulan dari 2 atau lebih Hadits sejenis, dan lain sebagainya, sebagaimana difahami oleh Para Sahabat
_____
10. Ilmu Penderajatan Hadits
(Shahih / Hasan / Dhaif / Palsu dan lain sebagainya)
Keilmuan kemampuan dalam penderajatan Hadits, atau keluasan pengetahuan derajat Hadits dari keterangan Ulama Hadits sebelumnya
_____
11. Ilmu Aqidah (Tauhid)
(Rububiyah / Uluhiyah / As Sifat)
Keilmuan berkenaan dengan Aqidah, keyakinan, keimanan, berdasarkan keterangan dari Ayat Al Quran, Hadits, sesuai dengan keterangan dan pemahaman Aqidah Nabi shallallahu alaihi wasallam dan Para Sahabat
_____
12. Ilmu Sejarah Islam
(Sejarah Nabi / Sahabat, Fase Makkiyah / Fase Madaniyah, Fase Setelahnya)
Keilmuan akan Sejarah Kenabian (Para Nabi) dan Syariat yang dibawanya. Sejarah Para Sahabat, Sejarah Fase Mekkah, Fase Madinnah, dan Fase Fase Sejarah lainnya. Berdasarkan keterangan Al Quran, Hadits, sesuai dengan keterangan Nabi shallallahu alaihi wasallam, Sahabat, maupun keterangan Ulama sebelumnya
_____
13. Ilmu Ushul Fiqh
Keilmuan akan Hukum berkenaan dengan Aqidah, Hukum Hukum Perkara Pokok, berdasarkan keterangan Al Quran, Hadits, sesuai dengan keterangan Nabi shallallahu alaihi wasallam, Sahabat, maupun keterangan Ulama sebelumnya
_____
14. Ilmu Fiqh Furuiyah
(Fiqh Ibadah / Muamalah / Baru)
Keilmuan akan Hukum Fiqh berkenaan permasalahan diluar Aqidah. Berdasarkan keterangan Al Quran, Hadits, sesuai dengan keterangan Nabi shallallahu alaihi wasallam, Sahabat, maupun keterangan Ulama sebelumnya
_____
15. Ilmu Fiqh Dakwah
Keilmuan penguasaan dalam menghadapi berbagai macam Medan Dakwah. Penguasaan cara Dakwah, pelaksanaan Dakwah Tauhid berdasarkan keterangan Al Quran, Hadits, tetap bersandar sesuai dengan keterangan dan tuntunan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, Sahabat, maupun keterangan Ulama sebelumnya
_____
16. Ilmu Fiqh Khilafiyah
Keilmuan keluasan pengetahuan perihal Hukum Fiqh (non Aqidah) dimana jika didapati adanya perbedaan Hukum, dengan tetap bersandar kepada keterangan Al Quran, Hadits, sesuai dengan keterangan dan contoh contoh perbedaan yang diperbolehkan dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, keterangan Sahabat, maupun keterangan Ulama sebelumnya
_____
17. Ilmu Kaidah Kaidah Fiqh
(Hukum Asal, Qiyas, dan Lainnya)
Keilmuan akan Kaidah Kaidah Fiqh sangat diperlukan, untuk menentukan Hukum dalam suatu permasalahan Fiqh (Non Aqidah)
_____
18. Ilmu Dalam Berijtihad
Keilmuan kombinasi dari keilmuan keilmuan lain diatas, untuk kemudian dipakai dalam rangka untuk mengeluarkan pendapat, Fatwa, Hukum, dalam permasalahan baru atau permasalahan yang tidak ditemui keterangan jelas pada Al Quran, pada Hadits, maupun perilaku sikap pada Zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam serta Para Sahabat
*****************************
Seorang Alim / Ulama (Dalam Keilmuan Agama Islam) setidaknya akan ideal jika memiliki ciri penguasaan keilmuan (minimal 18 keilmuan) diatas, selain memiliki keilmuan keilmuan lain dalam Agama. Untuk kemudian seseorang ini bisa dipegangi pendapatnya / Fatwa atas nama Agama Islam
Adapun Seorang Ustad / Asatidz (Dalam Keilmuan Agama Islam) setidaknya memiliki minimal 9 keilmuan (separuh) diantara kategori keilmuan diatas, (Note: selain Point No. 18) dimana seseorang ini kemudian berbicara, berdakwah, menukil Al Quran, Hadits, menukil Pendapat Fatwa Ulama (jika diperlukan). Namun belum cukup mampu, belum diperbolehkan untuk mengeluarkan pendapat pribadi / mengeluarkan Fatwa atas nama Agama Islam
_____
⛔ Ektra Kredit ⛔
‼ Adapun Ulama, Ustadz, hanyalah Istilah dalam bahasa. Masih sangat memungkinkan ada Istilah lain semisal Syaikh; Imam; Kyai; Gus; AA; Kang; Kakak; namun diluar istilah penamaan, secara hakikat mereka adalah Ulama, ataupun Ustadz
‼ Adapun Ulama, Ustadz, hanyalah Istilah dalam bahasa. Masih sangat memungkinkan secara hakikat ternyata mereka adalah Ahli Bidah, Ahli Kurafat, Ahli Nujum, Ruwaibidha, Tukang Obat, Tukang Travel
‼ Adapun Ulama, Ustadz, hanyalah Istilah dalam bahasa. Masih sangat memungkinkan secara hakikat ternyata merupakan nama panggilan kesopanan untuk pemilik pesantren, orang Arab sepuh, guru madrasah, guru ngaji, dan lain sebagainya
*****************************
Diluar itupun masih banyak ciri ciri yang lain, semisal : hafalan yang kuat; catatan yang lengkap; gelar pengukuhan akademis; gelar pengukuhan dari guru gurunya; dan lainnya, untuk kemudian memenuhi "kriteria" sebagai Alim / Ulama, ataupun sebagai Ustad / Asatidz
Diluar itupun masih banyak ciri ciri lain, semisal : dakwahnya yang mengutamakan Tauhid; usia yang matang; lama jam berlayar melewati pasang surut; asam garam didalam medan Dakwah; tidak bermudah mudah, tidak tergabung dalam golongan kelompok tertentu; ormas tertentu; tidak ditemuinya penyimpangan Aqidah; tidak ditemui penyimpangan Manhaj; tidak ditemui pemahaman Syubhat; dan lainnya, untuk kemudian bisa memenuhi "kriteria" sebagai Alim / Ulama ataupun sebagai Ustad / Asatidz
Diluar itupun masih banyak ciri ciri lainnya, semisal : memiliki pekerjaan utama lain diluar Dakwah, tidak mengkomersialisasi Dakwah; tidak menjadikan "label" Ulama ataupun Ustadz sebagai profesi utama penghasil uang; tidak berharap amplop; tidak membonceng untuk tujuan dagang jualan produk / layanan tertentu; tidak membonceng untuk tujuan kepentingan dunia tertentu; melainkan Dakwah dilakukan dalam rangka kewajiban atas Ilmu yang dimiliki, dimana hanya ada satu satunya tujuan dalam dakwah yaitu Akhirat
Diluar itupun, kita yang bukan Ulama, mungkin juga bukan Ustad, tidak memiliki 18 keilmuan Agama, 9 keilmuan Agama, juga diwajibkan berdakwah minimal untuk diri sendiri, Istri, Anak, kemudian Keluarga, Saudara, Sahabat, Rekan, Teman (yang Tsiqoh), dari keumuman Dalil, "Sampaikan dariku walau hanya 1 Ayat". Dimana bayangkan jika walaupun kita hanya memiliki/memahami pengetahuan 1 Ayat saja, maka diperintahkan kita menyampaikannya (mendakwahkannya), apalagi kalau 2, 3, 4, 5, 10, 20 Ayat Al Quran, maupun Al Hadits yang kita miliki/fahami
Diluar itupun, akan saya cantumkan referensi tambahan lain, yaitu ciri ciri Ulama, dijelaskan di ⤵️
https://www.google.com/amp/s/asysyariah.com/ciri-ciri-ulama/%3famp
Diluar itupun, akan saya cantumkan beberapa nama nama familiar yang berada dilevel Ulama, yang memiliki minimal 18 keilmuan di bidang Agama bahkan lebih. Diantaranya Al Imam, Atta bin Rabah, Hasan Bashri, Maliki, Hanafi, Syafi'i, Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar, Ibnu Tayimiyyah, Nawawi, Hasan Asy'ari, Muhammad bin Abdul Wahab, Sa'ad, Ibnu Baz, Utsaimin, Albani, Fauzan, Rabi, Muqbil, dan masih banyak nama lainnya. Adapun nama nama familiar di Indonesia yang berada dilevel Ulama diantaranya Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, kemudian nama nama terakhir yang masuk pada level Ulama yaitu Ahmad Dahlan, Hasyim Asyari. Adapun setelahnya di Indonesia hingga saat ini belum ditemui lagi orang orang yang memiliki keluasan keilmuan pada level Ulama. Semoga Allah merahmati mereka semua
Diluar itupun, kembali saya cantumkan beberapa nama familiar yang berada pada level Ustad, yang setidaknya memiliki 9 keilmuan di bidang Agama bahkan lebih. Diantara yang kita sudah kenali yaitu Guru kita Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas, Ustadz Hakim Amir Abdat, Ustadz Umar As Sewed, Ustadz Affifudin As Sidawi, Ustadz Muhtarom, dan masih banyak nama lain yang memiliki Aqidah, Manhaj, yang Haq, memiliki keluasan dan kedalaman ilmu semisal dengan nama diatas. Dimana Aqidah, Manhaj, dan Dakwah mereka berpegang kepada Sahabat dan Salafush Shalih. Dimana walaupun pada beberapa permasalahan Fiqh, mereka memiliki Fiqh yang berbeda. Semoga Allah menjaga mereka semua
Dari sini, semoga semakin fahamlah kita apa itu Ulama? apa itu Ustadz? Siapalah saya? Apalah kita? Semoga semakin mengerti, dan semoga bermanfaat
..Wallahu a'lam..