Wahyu dari Allah kepada Nabi-nabinya bukan hanya melalui malaikat Jibril, melainkan melalui sekitar 5 cara, yaitu :
1.
Wahyu disampaikan Allah secara langsung kepada Nabi dan Rasul Allah ketika tidur maupun terjaga/bangun. Ketika tidur disini berupa non mimpi, karena tidur Para Nabi Para Rasul khususnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam hanyalah memejamkan mata, namun hati dan pikiran mereka selalu terjaga.
2.
Wahyu melalui Malaikat Jibril.
- Jibril datang dengan wujud aslinya
- Jibril datang dengan bentuk laki laki
- Jibril datang dengan tidak terlihat (suara)
(Suara lonceng / suara dengung lebah)
3.
Wahyu melalui tiupan (bisikkan) ke Qalbu / Hati, para Nabi dan Rasul Allah, lewat Malaikat Jibril, dan tanpa lewat Malaikat Jibril.
4.
Wahyu yang diberikan dalam bentuk Ilham (pemikiran), ketika hendak berijtihad, atau ketika akan menentukan sikap, menentukan hukum atas suatu perkara.
5.
Wahyu yang diberikan Allah melalui mimpi. Wahyu mimpi, pada saat Nabi dan Rasul benar-benar dalam keadaan tidur dan sedang bermimpi. Disini kita ketahui bahwa satu-satunya yang sedang dalam keadaan tertidur dan mendapati wahyu adalah Para Nabi dan Para Rasul, adapun wahyu sudah turun dan lengkap, maka ketika ada yang tertidur dan bermimpi, maka ini pasti bukan wahyu dan yang bermimpi pasti bukan Nabi bukan Rasul.
..Wallahu a’lam..